jatimnow.com - Pasangan calon presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) fiktif Nurhadi-Aldo (Dildo) dalam beberapa pekan terakhir mencuri perhatian netizen. Siapa sangka, baliho Dildo itu terpasang di Ponorogo. Siapa yang memasang?
Dari pantauan jatimnow.com, baliho Dildo itu terpasang di Jalan Thamrin, Ponorogo. “Kami tidak tahu menahu siapa yang memasang (Baliho Dildo) itu,” ungkap Ketua Bawaslu Muhammad Syaifulloh, Rabu (9/1/2019).
Menurutnya, tidak diketahui pasti kapan dan siapa yang memasang baliho itu. Namun dari pantauan jatimnow.com, baliho itu sudah dua hari terakhir terpampang di jalan tersebut.
Baca juga: Telaga Ngebel Ponorogo Diserbu 26 Ribu Wisatawan, Sumbang PAD Rp395 Juta
Ia menyebut, pasangan capres-cawapres fiktif seperti itu tidak menjadi wewenangnya lantaran tidak dikategorikan sebagai alat peraga kampanye (APK). Atas alasan itu, bawaslu tidak merasa perlu melakukan tindakan apapun.
"Kalau baliho itu tidak dipasang oleh pasangan capres-cawapres resmi, pileg atau partai, itu bukan APK," tambahnya.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Siapkan Museum Transit untuk Artefak Cagar Budaya
Meski begitu, baliho tersebut seharusnya dibersihkan oleh Pemkab Ponorogo. “Tapi ini tadi saya cek sudah tidak ada. Entah siapa yang mencabut,” lanjutnya.
Sementara Ketua KPU Ahmad Fauzi Huda mengaku tidak begitu mencermati perkembangan fenomena Dildo yang merupakan bagian dari dinamika politik jelang pemilu itu.
Baca juga: Pasar Malam Ponorogo Lebaran 2025 Diperpanjang, Masih Dipadati Pengunjung
“Ini sebenarnya dinamika belaka,” katanya.
Fauzi mengaku bingung mengambil sikap. Apalagi baliho itu tidak resmi dipasang oleh tim pemenangan capres-cawapres, caleg atau partai.