jatimnow.com - Beredar video di media sosial (medsos) aksi seorang warga yang mempersekusi dan menganiaya anggota Satpol PP di Surabaya. Diduga peristiwa itu akibat atribut calon legislatif (caleg) yang dipasang warga tersebut dicopot.
Dalam rekaman video yang beredar di medsos Whatsapp grup, selain melakukan persekusi dengan kemarahan, warga itu juga memegang kerah baju petugas dan menampar wajah petugas beberapa kali.
Dalam video berdurasi 1 menit 51 detik itu, warga pria berkaos hijau menghardik petugas Satpol PP.
Baca juga: Satpol PP Jember Gelar Razia PMKS, 14 Orang Jalani Sidang Tipiring
"Koen lapo nyoplok spanduk (kenapa kamu melepas spanduk)," ujar pria tersebut dengan nada tinggi sambil mendekat ke petugas Satpol PP yang duduk di atas jok motor.
Petugas Satpol PP pun menjelaskan alasan kenapa melepas spanduk. Namun, pria berkaos hijau terus mengumpat dengan kata goblok, setan dan memukul topi petugas satpol, serta menampar wajah petugas.
"Ayo klarifikasi," teriak pria itu lagi.
Petugas Satpol PP itu pun turun dari motornya dan menuruti permintaan pria tersebut untuk klarifikasi. Namun, saat sampai di depan rumah, pria itu menyeretnya dan terus memarahinya.
"Aku dasare ono pak. (Saya punya dasarnya pak)," jawab petugas Satpol PP.
Namun, pria itu tetap marah dan berujar akan memukulinya sambil memegang kerah seragam petugas Satpol PP dan terus mengumpatnya. Petugas Satpol PP meminta pria itu untuk bersabar, tapi tak dihiraukan.
"Loh nggak iso sabar. Iki harga diri. Tak gibeng kene koen kok yo. (Loh tidak bisa sabar. Ini harga diri. Saya pukul kamu)," teriak pria itu sambil mengepalkan tangan.
Pria itu terus marah dan meminta petugas Satpol PP untuk kembali memasang spanduk yang dilepasnya.
Baca juga: Satpol PP Jember Gelar Razia, 23 PMKS dan Motor Diamankan
"Ayo pasang maneh. (Ayo pasang lagi)," teriaknya.
Dalam video itu, ada seorang ibu yang berusaha menenangkan pria tersebut. Namun, pria itu tak menghiraukannya dan berujar bahwa hal itu menyangkut harga dirinya. Pria itu pun menaiki motor dan meminta petugas Satpol PP untuk kembali memasang spanduk tentang pencalegan.
"Calegku entek akeh iki yo. Ojok kurang ajar. Ayo pasang. (Pencalegan saya habis banyak. Jangan kurang ajar. Ayo pasang)," tambahnya.
Terpisah, Kasatpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto saat dikonfirmasi membenarkan tentang kejadian yang terekam di video tersebut.
"Memang betul. Itu petugas Satpol PP Kelurahan Krembangan Utara," ujar Irvan, Jumat (15/2/2019).
Irvan sangat menyayangkan tindakan pria tersebut yang memarahi hingga bertindak kekerasan fisik terhadap petugas Satpol PP.
Baca juga: Satpol PP dan Bea Cukai Gresik Sosialisasikan Rokok Ilegal pada Pekerja Seni
"Kami sangat menyayangkan. Jangan seperti itu lah," ujarnya.
Atas kejadian itu, lanjut Irvan, petugas Satpol PP yang menjadi korban kekerasan verbal dan fisik melaporkannya ke Mapolres KP3 Tanjung Perak. Korban pun dilakukan visum di sebuah rumah sakit.
"Kami menyerahkan kasus ini ke Polres KP3 Tanjung Perak untuk diproses hukum lebih lanjut," tegasnya.
Irvan berharap agar tidak terulang lagi kejadian seperti itu. Dan Satpol PP tetap menjalankan tugas menertibkan atribut pencalegan siapapun jika terbukti melanggar.
"Kejadian itu tidak menyurutkan kami menertibkan atribut yang tidak sesuai aturan," tandasnya.