jatimnow.com - Seekor buaya muara yang terlihat di Bozem Kebraon hingga kini masih belum ditemukan. Hal tersebut membuat warga cukup resah lantaran waduk buatan itu biasa menjadi tempat bermain anak-anak kecil.
Lurah Kebraon, Asim (50) mengatakan bahwa pihaknya bersama Pemkot Surabaya dan petugas BBKSDA akan berupaya secepatnya menangkap buaya tersebut.
"Setiap hari ada dari Linmas mengelilingi danau buatan ini untuk mencari keberadaan satu buaya yang hingga kini belum tertangkap," ucapnya saat ditemui di Bozem, Rabu (27/2/2019).
Baca juga: Induk Buaya Muara Bermunculan di Sungai Kencong Jember, Warga Ketakutan
Baca juga: Seekor Buaya Muara Ditangkap di Bozem Kebraon
Asim mengimbau kepada warga supaya tidak khawatir terkait adanya buaya liar di sekitar lingkungannya. Selain itu juga sebagai langkah antisipasi pihaknya mengimbau warga setempat agar tidak beraktifitas di sekitar lokasi penangkapan buaya.
"Antisipasi makanya kemarin dari Pemkot, Linmas menerjunkan penyisiran dan menginfokan kepada masyarakat untuk berhati-hati. Sudah ada plang pelarangan kemarin dipasang tidak boleh dekat dengan kolam untuk anak-anak.
Sementara itu, salah satu warga bernama Isnawati (42) mengatakan bahwa memang warga setempat seringkali melihat penampakan buaya rawa di danau buatan itu. Ia menyakini masih ada satu induk buaya yang belum tertangkap.
"Kurang tau buaya darimana mas, bozem ini kan udah lama, tapi akhir-akhir ini kok ada buaya. Kita kan tidak bisa berspekulasi buaya itu asal darimana juga nggak tau atau ada sebelum ini," ungkapnya.
Sebelumnya penangkapan seekor buaya muara berukuran kurang lebih satu meter di Bozem Kebraon pada Selasa (26/2/2019) kemarin dilakukan oleh seorang pria bernama Sukoco (40) warga Karang Pilang.
Sukoco menceritakan saat dirinya melakukan penangkapan terhadap binatang tersebut hampir terkena gigitan buaya muara itu.
Baca juga: Buaya Muara Muncul di Sungai Kencong Jember, Warga Diminta Waspada!
"Saya kan pakai kayu setengah meteran pake tangan kiri perangkap saya masukin ke kepala nyebrang tangan kiri saya nyaris digigit saya jatuh saya masukin lagi itu baru kena," kata Sukoco.
Saat itu, Ia menangkapnya dengan menggunakan tali tambang yang diikatnya di bagian kepala buaya saat berada di air. Meski ikatan sudah dirangkap sebanyak dua kali tapi buaya dengan kuat bisa memutuskannya.
"Awalnya saya bingung nyari tali, saya nyuruh anak beli tali ke galangan bikin jiretan pake tali turun saya masukin ke kepalanya putus. Padahal itu tali dobel dua. Kemudian saya dobel empat itu," ungkapnya.
Setelah berhasil masuk jebakan jeratan tali tambang, Sukoco dibantu dengan temannya mengangkat buaya kedaratan.
"Nyeberang masuk lagi baru kena saya angkat dibantu teman saya dibawa ke warung. Saya beri lakban mulut buaya biar tidak berbahaya," ujarnya.
Namun, Sukoco sendiri sebelumnya tidak percaya jika Bozem Kebraon itu dihuni buaya liar. Ia seringkali diperingatkan warga setempat yang pernah melihat penampakan buaya itu namun tidak mempercayainya.
Baca juga: BBKSDA Akan Periksa Lokasi Penemuan Buaya di Bangkalan usai Evakuasi
"Saya tidak tahu buaya itu berasal dari mana memang dari dulu sudah ada tapi baru kali ini ditangkap. Ini buaya muara lebih ganas," jelasnya.
Sebagai warga, Sukoco berharap supaya ada perhatian dari pemerintah setempat untuk membantu menangkap satu buaya yang masih berada di dalam danau buatan itu. Mengingat di sekitar lokasi ditemukan buaya muara itu biasa dibuat main anak-anak kecil.
"Kalau saya ya resah punya anak kecil, apalagi anak-anak biasa habis hujan nyemplung di pintu pertama sana ada dua tiga anak. Kalau sekarang kan harus waspada kalau main main ke bozem. Masih ada satu buaya berukuran lebih besar daripada yang ditangkap sebelumnya saya harap bisa segera ditangkap biar tidak bikin warga khawatir," pungkasnya.