jatimnow.com - Enambelas keluarga di Ponorogo dikabarkan terkena doktrin hingga menjual rumah karena akan ada kiamat dan pindah ke Malang. Kasus yang mirip pernah terjadi di Banyuwangi, 20 tahun yang lalu.
Kala itu, Mbah Samsuri, seorang spiritualis yang menetap di tepian lereng Gunung Srawet membuat geger warga. Ia meramalkan akan terjadi kiamat pada tanggal 9, tahun 1999, pukul 09.00, lewat 9 menit 9 detik.
Ada sekitar 5 Kepala Keluarga (KK), pengikut Mbah Samsuri mengungsi ke lereng gunung yang terletak di Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo. 5 KK ini membawa serta anak dan istrinya.
"Seingat saya, mereka yang mengungsi ini pernah mengaku menjual harta benda untuk dibelikan perbekalan selama mengungsi," kata Jiono (nama samaran) yang mengaku tinggal di sekitar Gunung Srawet, Rabu (13/3/2019).
Pengungsi itu datang jauh hari sebelum hari kiamat yang diramalkan akan datang yang semuanya berasal dari luar Kecamatan Bangorejo. Dan tinggal di dalam tenda-tenda yang didirikan di sekitar rumah Mbah Samsuri.
"Kegiatannya waktu itu mereka sering gelar ritual keselamatan yang dipimpin Mbah Samsuri," ujarnya.
Meski demikian warga merasa tidak terganggu kegiatan tersebut. Karena hal itu menyangkut keyakinan masing-masing. Meski warga sepakat apa yang diyakini mereka adalah menyimpang.
"Kalau warga disini tidak menghiraukan juga tidak terganggu. Itu kan keyakinan mereka kalau saat itu akan datang kiamat, tapi kami tidak demikian," paparnya.
Jiono mengakui jika isu kiamat tersebut sangat santer berhembus di tengah masyarakat luas. Namun warga setempat memilih tidak menghiraukan karena lebih percaya pada para ustad dan Kyai di lingkungannya.
Saat kiamat tidak terbukti datang pada hari itu, para pengungsi yang takut kiamat tersebut perlahan mulai pergi. Namun isu kiamat itu terlanjur menjadi kegaduhan nasional.
"Kalau tidak salah Mbah Samsuri akhirnya berurusan dengan hukum saat itu," ungkapnya.
Lantas kenapa memilih Gunung Srawet sebagai tempat menghindari kiamat? Hal itu karena Mbah Samsuri tinggal di Gunung Srawet dan pernah berkata kepada sejumlah warga jika dia sosok abadi.
"Beliau sudah meninggal dunia, belum lama ini kok. Belum ada 1000 harinya," pungkasnya.
Mengingat Geger Isu Kiamat Tahun 1999 di Banyuwangi
Rabu, 13 Mar 2019 19:11 WIB
Reporter :
Irul Hamdani
Irul Hamdani
Berita Banyuwangi
352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut
Bupati Ipuk Beber Komitmen Pemkab Banyuwangi Peduli Difabel, Ini Buktinya
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi
100 Seniman dan Budayawan di Banyuwangi Terima Tali Asih
Berita Terbaru
Ketua DPC PKB Subandi Gandeng Politisi Gerindra Maju Pilkada Sidoarjo
Bupati Ponorogo Jagokan Timnas Menang Tipis Lawan Uzbekistan, Kapolres Bingung
Gangguan Aliran PDAM di Bratang Gede Surabaya, Buruan Tampung Air!
PDIP Surabaya Belum Tentukan Tanggal Pendaftaran Calon Kepala Daerah
Prediksi Shin Tae-yong KW asal Ponorogo, Timnas Menang 2-0 atas Uzbekistan
Tretan JatimNow
Titik Indrawati Sukses Berbisnis karena Ingin Angkat Derajat Keluarga
Kisah Nadya Andini, Mahasiswa Tunarungu ITS Lulus Cumlaude
Duo Kembar At Thobib dari Gresik Sukses Lolos SNBP Unair
Vinanda Prameswati, Sosok Milenial yang Diusung Golkar di Pilwali Kediri 2024
Terpopuler
#1
Prediksi Skor Timnas Vs Uzbekistan dari PCNU dan Tokoh Politik Sidoarjo
#2
Sekeluarga Naik Mobil Ayla Ditabrak Kereta Api di Sidoarjo, Begini Kondisinya
#3
Nobar Timnas Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya, Ayo Rek!
#4
Puluhan Polisi Amankan Nobar di Stadion Gajayana Kota Malang
#5