Doktrin Kiamat, Warga Ponorogo Eksodus ke Malang Bertambah 8 Orang

Kamis, 14 Mar 2019 11:20 WIB
Reporter :
Mita Kusuma
Padepokan Gunung Pengging di Ponorogo

jatimnow.com - Kepergian 16 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, karena ada doktrin kiamat juga diikuti oleh warga dari beberapa kecamatan lainnya.

Hasil pantauan jatimnow.com, fenomena kepergian warga dari Ponorogo ke Malang tersebut juga terjadi di Desa Semanding, Kecamatan Kauman dan Desa Tatung, Kecamatan Balong.

"Iya di sini (Desa Tatung) juga ada yang hijrah ke Desa Pulosari Kecamatan Kesambon, Kabupaten Malang," kata Kepala Desa Tatung, Rudi Sugiharto, Kamis (14/3/2019).

Baca juga: Video: Warga Terdoktrin Kiamat Nyoblos Pemilu di Ponorogo

Untuk di Desa Tatung tercatat ada 1 KK yang terdiri dari 4 orang (seorang ibu, anak, anak menantu dan cucu).

"Mereka pindah juga tidak pamit kami, tetangga. Berangkatnya dua hari lalu. Malam hari, saya juga tidak tahu berangkatnya. Tapi bapaknya masih tinggal di rumahnya," jelasnya.

Hanya saja, aset lainnya yang dijual.

"Kalau rumah masih utuh kok. Aset lainnya dijual," tambahnya.

Kepergian warga juga terjadi di Desa Semanding, Kecamatan Kauman. Untuk di Desa Semanding ada 2 KK yang pergi ke Malang karena mengikuti ajaran aliran Musa AS.

"Kalau di desa kami (Semanding) ada 2 KK. Totalnya ada 6 warga dari 2 KK," kata Wahyudin, Jogoboyo Desa Semanding kepada jatimnow.com.

Baca juga: Nyoblos Pemilu, Warga Ponorogo yang Terdoktrin Kiamat Pulang Kampung

Untuk 1 KK asal Dukuh Klampaiyan tersebut menjual aset 3 ekor sapi. Mereka menjual hewan peliharaannya tersebut untuk uang saku selama di Malang. Sementara, 1 KK lain di Dukuh Bentong, menjual aset lahan pekarangan rumahnya. Untuk rumah induk, Wahyudin belum mengetahui pastinya.

\

"Kalau informasi yang kami dapat cuma jual pemasangannya. Tapi tidak diurus di kantor desa. Jualnya hanya di keluarganya," katanya.

Ketiga KK tersebut baik dari Dukuh Klampaiyan, Dukuh Bentong dan Dusun Semanding berangkat minggu lalu. Namun dirinya tidak bisa memastikan hari apa berangkatnya.

"Ya tahu-tahu berangkat. Orangnya sudah tidak ada di rumahnya," jelas Wahyudin saat ditemui di kantornya.

Sebelumnya, selama kurang lebih sebulan ada 16 KK terdiri 2 KK dari Dusun Gulun dan 14 KK dari Dusun Krajan pindah ke Kecamatan Kasembon, Malang.

Baca juga: Pemkab Jemput 60 Warga Ponorogo Eksodus ke Malang, Ini Hasilnya

Ke 52 warga tersebut pergi dari desanya dengan menjual tanah, rumah dan hartanya untuk menuntut ilmu ke Malang. Mereka terkena doktrin hingga menjual rumah karena akan ada kiamat.

 

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Ponorogo

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler