jatimnow.com - Zulfirmansyah, salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di Selandia Baru masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Christchurch, negara setempat. Kondisi pria asal Padang, Sumatera Barat itu akhirnya bisa dilihat langsung kelaurganya.
Keluarga Zulfirmansyah yang terdiri dari tiga kakak kandung dan satu kakak ipar itu bergegas ke Rumah Sakit Umum Christchurch setelah tiba di Bandar Udara Internasional Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (23/3/2019) kemarin sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Bersama Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), keluarga Zulfirmansyah menempuh perjalanan sekitar 45 menit menuju rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, mereka pun melapor kepada pihak keamanan dan meminta izin untuk melakukan kunjungan pasien.
Baca juga: Tokoh Masyarakat di Sampang Ditembak Orang Misterius
Yulierma, kakak kedua Zulfirmansyah mengaku tidak sabar ingin segera bertemu dengan Zulfirmansyah dan anaknya, Averro’es Omar Syah.
"Alhamdulillah, kami bersama tim dari ACT sudah tiba di Christchurch. Tidak sabar ingin lekas ketemu, ingin melihat dan memastikan kondisi mereka secara langsung. Semoga jalannya dimudahkan untuk masuk," kata Yulierma.
Baca juga: ACT akan Salurkan Bantuan Keluarga Korban Penembakan di New Zealand
Meski sempat ada kesalahpahaman dengan pihak keamanan rumah sakit, akhirnya keluarga Zulfirmansyah mendapat izin untuk masuk ke dalam ruang perawatan.
Baca juga: Usut Aliran Dana ACT, BNPT Lakukan Kerjasama Internasional
Tim ACT yang berada di sana, Shulhan Syamsur Rijal mengatakan, pihak kepolisian tidak mengizinkan penggunaan kamera dengan alasan privasi keluarga.
"Ketika keluarga sudah masuk, sempat ada suara tangis. Saya mendengar dari luar ruangan. Hanya keluarga yang diperbolehkan masuk," ungkap Rijal.
Pemberangkatan keluarga Zulfirmansyah ke Selandia Baru sendiri bukanlah urusan yang mudah. Rombongan yang terdiri dari Hendra Yaspita, Yulierma, Nurhamidah dan Alhamdani itu berangkat dari Padang ke Jakarta pada Kamis (21/3) pagi. Namun, tidak bisa langsung ke Selandia Baru karena penerbangan penuh.
Keluarga Zulfirmansyah beserta Tim ACT baru bisa melakukan perjalanan pada Jumat (22/3) malam dan tiba di Selandia Baru pada Sabtu (22/3) siang.
Baca juga: Izin Dicabut Kemensos, Kantor ACT di Madiun Masih Beroperasi
Senior Vice President ACT, Imam Akbar mengatakan, sampainya keluarga dan langsung bertemu dengan Zulfirmansyah telah menimbulkan rasa lega.
"Kami bersyukur, keluarga akhirnya bisa bertemu dengan korban Zulfirmansyah. InsyaAllah keluarga telah merencanakan akan singgah satu minggu di sini (Christchurch). Sebab masing-masing dari mereka memiliki pekerjaan di Indonesia," terang Imam.
Tragedi penembakan di dua masjid yaitu Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) lalu itu menewaskan 49 orang. Puluhan jemaah masjid lainnya dilaporkan terluka, salah satunya Zulfirmansyah.