jatimnow.com - Termakan kabar hoaks 8 pemuda di Malang keroyok pria hingga tewas. Korban dituding sebagai informan polisi yang membuat rekannya ditangkap karena kasus narkoba.
Korban bernama Suyono (34) yang tewas dibunuh di Jembatan Gadang, Kota Malang oleh 8 pelaku diantaranya, AW (21), IL alias B (15), SW (21), ADY (23), K (16), B (15), D (17) serta satu pelaku masih DPO. Semua pelaku merupakan warga Malang.
Wakapolres Malang Kota, Kompol Bambang Christanto Utomo mengatakan, inisiator pembunuhan SW (21) dan IL (17) menerima kabar bahwa korban merupakan informan kepolisian yang mengakibatkan saudaranya ditangkap dalam kasus narkoba.
Baca juga: Pembunuh Wanita Penjual Minuman di Wage Taman Sidoarjo Ditangkap
"Jadi beredar informasi kalau korban ini merupakan informan kepolisian yang mengakibatkan salah satu keluarganya tertangkap dalam kasus narkoba. Karena dendam dan tidak suka, akhirnya SW menjemput korban di Cafe Union pukul 02.30 Wib dan dibawa ke Jembatan Gadang," jelas Bambang, saat rilis di Mapolres Malang Kota, Kamis (4/4/2019).
Baca juga: Seorang Pria di Malang Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal
Baca juga: Polisi Beber Fakta Anak Bunuh Bapak di Jember, Sempat Kabur Temui Kiai
Di Jembatan Gadang, sudah menunggu 6 orang rekan SW dan IL. karena sudah tersulut emosi, rekan-rekan korban langsung memukuli Suyono.
"Salah satu rekan pelaku ini ada yang membawa pisau. Karena sudah emosi akhirnya ditusukan ke korban 4 kali hingga meninggal dunia di lokasi. Satu orang masih DPO tapi identitas sudah diketahui," tambahnya.
Baca juga: Anak Bacok Bapak di Jember, Kini dalam Penyelidikan Polres
Sementara itu Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna menambahkan, berdasarkan penelusuran polisi, ternyata kabar tersebut tak benar dan pelaku termakan informasi hoaks yang beredar di media sosial miliknya.
"Seakan-akan korban ini informan kepolisian berasal dari informasi yang diterima pelaku di media sosialnya. Ini salah sasaran termakan berita bohong tersebut. Termasuk rekan-rekannya ikut memukuli, ini murni salah sasaran," jelas Komang.