jatimnow.com - Faiqus Syamsi (17), korban pendaki yang dinyatakan hilang pada Desember 2018 lalu telah ditemukan dalam keadaan tinggal rangka di Lembah Kidang di bawah Puncak Bayangan Gunung Arjuno.
Penemuan survivor yang hilang sejak 18 Desember 2019, membuat orang tua korban merasa lega dan sedih. Rumah duka korban yang terletak di Jalan Kendangsari, Surabaya nampak sepi. Tidak banyak tamu yang datang lantaran malam hari setelah korban ditemukan langsung dibawa ke Surabaya dan dimakamkan di Malam Islam Kendangsari.
"Semalam sudah ramai. Banyak sekali yang datang. Tapi saya gak lihat. Saya gak kuat. Saya ada di dalam (kamar) terus gak keluar-keluar. Tadi pagi-pagi juga. Sekarang sudah sepi," kata Dumi ibunda korban kepada jatimnow.com, Sabtu (6/4/2019).
Baca juga: Yodeka Kopaba Pendaki Gunung Arjuno Meninggal Dunia dan 7 Truk Akan Battle Sound Diamankan Polisi
Baca juga: Ditemukan Jenazah di Gunung Arjuno, Diduga Siswa SMKN 5 yang Hilang
Penemuan jenazah anaknya berawal dari dirinya mendapat kabar jika anaknya tersebut telah ditemukan oleh tim SAR yang bertugas di Gunung Arjuno. Ia merasa kaget, lega, sekaligus sedih saat mendengar kabar tersebut.
"Saya bingung, senang iya karena anak sudah ditemukan. Tapi ya ditemukannya gak seperti yang saya harapkan," ujarnya sambil mengelus dada.
Saat itu, tim SAR meminta perwakilan keluarga untuk datang ke lokasi. Namun Dumi dan suaminya menolak untuk datang. Sebagai gantinya paman Faiqus, Nanang dan kakak Faiqus, Abdul Muad yang datang untuk memastikan apakah rangka tersebut berasal dari tubuh Faiqus.
Baca juga: Pendaki Tabrak Trailer, Dibacok di Sidoarjo, Curi Motor Honda GL
"Saya sama bapaknya gak berani. Gak kuat. Takut gak tatag (tegar)," ujarnya.
Meski telah ditemukan, Ibunda korban masih merasa tidak terima jika anak bungusnya ditemukan dalam keadaan tinggal rangka. Meski hatinya masih sesak, Ia pun harus mengikhlaskan kepergian anaknya tersebut. Keluarga pun masih terlihat terguncang.
"Ya mau gak diikhlaskan ya gimana. Ya saya terpaksa ikhlas," katanya.
Dumi sendiri mengaku bingung tentang hari kematian anaknya. Sebenarnya Ia telah melaksanakan prosesi tahlilan terhitung sejak Faiqus Syamsi dinyatakan hilang di Gunung Arjuno.
Baca juga: Dua Pendaki Gunung Lawu asal Sidoarjo Tewas Tabrak Trailer Parkir di Mojokerto
"40 harian sudah. 100 hari juga sudah. Kalau ini nanti saya mau rembuk dulu sama keluarga mau tahlilan lagi apa ndak," tutupnya.