jatimnow.com – Diduga kelelahan, Eka Setyowati (26) anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Surat Suara (KPPS) TPS 01 Desa Ketro, Kecamatan Tulakan, Pacitan harus kehilangan janinnya. Ia keguguran anak pertama usai melakukan rekapitulasi perhitungan tingkat kecamatan.
Sejumlah petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengunjungi Eka di rumahnya di Desa Ketro, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan Rabu (24/4/2019).
Eka mengatakan dirinya keguguran di usia kandungan 3 bulan diduga karena kelelahan.
Baca juga: Hasil Final Pilpres 2019: Jokowi 55,50%, Prabowo 44,50%
"Kayaknya memang capek karena seharian di TPS," kata Eka yang didampingi suaminya, Herman Sugiyanto.
Eka tidak mengira jika pekerjaan sampingan menjadi KPPS akan berpengaruh pada kesehatannya.
"Tapi kenyataan pahit harus saya terima. Saya kehilangan anak pertama saya. Padahal mendapatkan anak cepat menjadi dambaan setiap pasangan. Termasuk saya dan suami saya," ujar Eka yang menikah Desember 2018.
Keguguran kandungan baru dirasakan sehari setelah melaksanakan tugas sebagai KPPS. Ia merasa nyeri di perut.
Baca juga: Sandiaga: Saya Akan Berjuang Sampai Titik Darah Terakhir
"Saya merasakan sakit luar biasa. Sampai saya bawa ke bidan setempat," kata Eka sambil menahan tangis.
Karena kondisinya semakin parah, Eka mengaku dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Ponorogo. Namun setelah melakukan beberapa tahap pemeriksaan, janin yang dikandungnya tidak bisa dipertahankan.
"Jum'at saya dioperasi, istilahnya dikuret. Hasil diagnosa dokter kegugurannya karena kelelahan," tambah Eka.
Ketua KPU Pacitan, Damhudi mengatakan pihaknya baru membesuk karena Eka baru dibawa pulang di rumahnya Pacitan.
Baca juga: Prabowo-Sandi Tak Akan Ajukan Gugatan Pemilu ke MK
"Ini bentuk rasa empati dari KPU," katanya.