jatimnow.com - Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pasuruan meninggal dunia setelah melakukan penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Anggota KPPS itu bernama Busa'i (58) yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) 5, Dusun Pejaten, Desa Wotgalih, Kecamatan Nguling.
"Saat di TPS memang Pak Busa'i agak lemas. Tapi saat saya suruh izin pulang, ia dengan semangat bilang masih kuat meneruskan penghitungan suara," jelas Ketua KPPS TPS 5, Sobari, Rabu (24/4/2019).
Baca juga: Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?
Barulah pada jam istirahat penghitungan suara, pukul 17.00 Wib, Rabu (17/4/2019), Busa'i izin pulang karena mengeluh kelelahan.
"Saya tidak menyangka jika setelah itu Pak Busa'i sakit hingga opname, kemudian meninggal dunia dan dimakankan Selasa (23/4/2019) pagi," ungkap Sobari.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Penjaga TPS itu Sisihkan Honor untuk Beli HP Anak
Baca juga: Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo
Sementara itu, Sri Wahyuni, anak Busa'i menyebut jika ayahnya dirawat dua hari di rumah. Tapi karena kesehatan ayahnya tak kunjung pulih, ayahnya terpaksa diopname di Puskesmas Nguling.
"3 hari diopname, Ayah saya mulai tampak sehat dan diperbolehkan pulang. Namun malamnya (Senin) drop dan dirujuk ke RS Grati," jelas Sri Wahyuni.
Dan beberapa jam mendapat penanganan di RS Grati, ayah dua anak itu meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan di TPU Desa Wotgalih pada Selasa (23/4/2019) pagi.
Baca juga: Mahfud MD Minta Jokowi-Prabowo Segera Rekonsiliasi
"Harapan saya kalau ada Panitia TPS yang meninggal, diperhatikan sama pemerintah. Karena nggak sebanding dengan honornya," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang anggota Linmas Tohiron (48) warga Kelurahan Karanganyar, Kota Pasuruan yang bertugas di TPS 21 Kelurahan Karanganyar juga meninggal dunia pada Minggu (21/4/2019) malam karena dugaan yang sama, yaitu kelelahan.