Di Kantor PWNU Jatim, Ma'ruf Amin Dipanggil Wakil Presiden

Minggu, 28 Apr 2019 19:32 WIB
Reporter :
Farizal Tito
Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (kiri) bersama KH Ma'ruf Amin di Kantor PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Timur No. 9, Surabaya

jatimnow.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 01, KH Ma'ruf Amin menghadiri Silaturahmi Kebangsaan Dari Jawa Timur Merajut Persatuan Indonesia di Surabaya, Minggu (28/4/2019).

Silaturahmi itu digelar di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Jalan Masjid Al Akbar Timur No. 9, Surabaya.

Selain KH Ma'ruf Amin, silaturahmi itu juga dihadiri Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, jajaran Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar (Gus War) dan pengurus cabang NU se-Jatim.

Baca juga: Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?

Dalam kesempatan itu, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar menyapa Muhtasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin sebagai 'Wakil Presiden kita'.

"Selamat datang, Muhtasyar sekaligus Wakil Presiden kita, KH Ma'ruf Amin," kata Kiai Miftachul Akhyar.

Sapaan ini sontak membuat para peserta pertemuan melakukan tepuk tangan. Tak hanya itu, Kiai Miftachul Akhyar juga mendoakan keselamatan bagi Kiai Ma'ruf.

"Semoga diberikan kesehatan dan menyampaikan yang ma'ruf-ma'ruf sekaligus mencegah yang mungkar dengan yang ma'ruf," sambungnya.

Ia juga memuji Kiai Ma'ruf yang disebutnya telah membawa keberuntungan bagi Nahdlatul Ulama (NU) karena dianggap telah berhasil menyatukan umat NU sehinga membawa kemenangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Baca juga: Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo

"Beliau membawa hoki bagi NU. Sebelumnya ada yang bilang, NU tidak bisa disatukan. NU itu besar namun kalahan. Namun, beliau ternyata betul-betul membawa hoki. Beliau ini ciamik," ungkapnya.

\

Padahal, lanjutnya, NU tidak memberikan instruksi apapun dalam pemilu tahun ini. Namun semuanya sudah bergerak sehingga tinggal merawat dan membesarkan.

"Beliau adalah kader terbaik NU. Rais Aam pertama yang yang dipilih melalu sistem Ahwa (Ahlul Halli Wal Aqdi). Beliau akan membawa kebaikan dan memperbaiki kondisi politik," urainya.

Ahwa adalah perwakilan semacam tim formatur untuk memilih Rais Aam PBNU. Hal ini mulai berlaku pada Muktamar PBNU ke 33 yang digelar 1-5 Agustus 2015 silam di Jombang.

Baca juga: Mahfud MD Minta Jokowi-Prabowo Segera Rekonsiliasi

Terkait kemenangan Kiai Ma'ruf Amin mendampingi Capres Joko Widodo (Jokowi) Kiai Miftachul Akhyar menyebut bahwa di Jatim, NU menerapkan sistem turba (turun ke bawah) sehingga NU masih memiliki simpanan amunisi.

Sementara itu, Kiai Ma'ruf Amin pun menyampaikan tanggapannya atas sapaan tersebut. Menurutnya, ia belum pantas disapa Wakil Presiden karena baru menang versi hitung cepat lembaga survei.

Oleh karenanya, Kiai Ma'ruf berharap para relawannya untuk turun dan ikut memastikan kemenangan dalam rekapitulasi suara pada real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Menangnya baru versi quick count. Sehingga, sebenarnya saya belum laik disebut wapres, tapi siap-siap jadi wapres. Semoga hasilnya tidak berkurang, tapi bertambah dari versi quick count," tandasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler