jatimnow.com – Selama Ramadan, diharapkan asupan gizi harus terpenuhi untuk ketahanan tubuh saat berbuka dan sahur karena dalam menjalankan ibadah puasa pola makan akan berubah.
Ahli Gizi dari Politeknik Kesehatan Surabaya (Poltekkes), Nurul Hindaryani mengatakan makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan kebutuhan gizi dan sesuai usia.
"Menu seimbang, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral cukup," katanya, Jumat (10/5/2019).
Baca juga: Bayar Pajak Motor di Jatim Dapat Diskon hingga Tabungan Umroh
Menurutnya, makanan yang dikonsumsi bukan semata memenuhi rasa kenyang dan dahaga. Tetapi harus tetap memenuhi unsur-unsur pemenuhan gizi yang disiapkan saat berbuka dan sahur.
Untuk menu berbuka, Nurul meminta agar mendahulukan makanan dengan rasa manis. Karena rasa manis dapat mengembalikan energi, setelah seharian menahan lapar dan haus.
"Contohnya kurma, puding, aneka es cendol, sup buah, dan lain lain," ujarnya.
Untuk sumber karbohidrat yang baik boleh menggunakan nasi, tetapi tidak terlalu banyak porsinya yakni sebanyak 100 gram. Sedangkan untuk lauk hewani sebagai sumber zat besi atau tambah darah yang bagus adalah semua jenis ikan.
Baca juga: Ramadan 2019, Pengguna Jasa Pos di Tulungagung Meningkat
"Baik dari laut dan tawar. Karena mengandung lemak baik, omega 3 dan omega 6," katanya.
Menu buka puasa diminta untuk tidak terlalu pedas dan asam, agar tidak meningkatkan asam lambung. Ia mencontohkan, menu yang baik adalah ikan bakar bumbu rujak, rolade bandeng, presto bandeng, dan belut teriyaki.
Sayur sebagai sumber vitamin A, dan E. Sedangkan sumber vitamin C, A, dan mineral kalsium, didapat dari macam-macam buah misal semangka, melon, dan pepaya.
Baca juga: 2000 Paket Sahur Dibagikan di Masjid Ampel dan Al Akbar
"Menu lauk nabati, seperti tahu bakso, loaf tahu, nuget tempe, bacem, sayur soup timlo, cream soup jagung, caah kangkung, dan cap jay sayuran," tukasnya.