jatimnow.com - Video mesum yang diperankan pasangan kekasih asal Blitar yaitu Y (23) dan S (17), ternyata dibuat sebagai bentuk komitmen dimulainya pacaran keduanya. Dengan video itu, keduanya sama-sama berjanji tidak akan berpisah.
Itu terungkap setelah pasangan kekasih tersebut diperiksa Penyidik Satreskrim Polres Blitar, Rabu (15/5/2019). Namun, S, pemeran wanita dalam video mesum itu mengaku sempat menolak ajakan Y, pacarnya. Namun ia dirayu sehingga menuruti permintaan Y.
Setelah hatinya luluh atas rayuan Y, S melakukan oral seks sesuai permintaan Y. S juga tahu persis jika aksinya itu disiarkan langsung oleh Y melalui Aplikasi Gogo Live, yang saat itu bisa dilihat siapapun.
Baca juga: Viral Balapan Lari Jelang Sahur di Puger Jember, Netizen: No Balap Liar
"Awalnya saya ndak mau. Tapi terus orang e (Y) bilang nggak papa, nggak papa. Ini soalnya nanti yang nonton orang luar negeri. Orang Amerika, jadi nggak ada yang tahu," terang S kepada penyidik.
Baca juga:
- Pemeran Video Mesum Sepasang Kekasih di Blitar Diamankan
- Video Mesum Blitar Disebarkan Lewat Gogo Live dan Situs Porno Amerika
Sedangkan Y mengaku perbuatan asusila tersebut sengaja ia upload ke dunia maya agar kekasihnya yakin bahwa ia akan ia menikahinya. Selain itu, agar kekasihnya tidak didekati pria lain, karena menurutnya, kekasihnya itu berparas cantik.
Baca juga: Viral, Pemuda Bikin Konten Joget di Jembatan Suramadu
"Biar orang-orang tahu kalau dia (S) itu milik saya. Ini untuk menjaga komitmen," dalih Y.
Hingga pukul 12.40 Wib, pasangan kekasih ini masih menjalani serangkaian pemeriksaan oleh Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polres Blitar.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Sodik Effendi menegaskan, S sempat menolak ajakan Y untuk membuat video mesum itu. Dengan menggunakan bujuk rayu, ia berhasil memaksa S menuruti kemauannya.
Baca juga: 49 Handphone Penonton Konser di Tulungagung Hilang, 47 Buah Ditemukan Polisi
Selain mengunggah aksi mesumnya secara live di Gogo Live, Y juga mengupload video mesumnya itu ke situs porno Amerika Serikat.
"Jadi, S ini dipaksa dengan bujuk rayu untuk menuruti kemauan Y. Soal kontennya, kami masih melakukan penyelidikan," tegas Sodik.