jatimnow.com - Peringati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726, Pemerintah Kota (Pemkot) menggelar acara yang dikemas dengan konsep resepsi, Jumat (31/5/2019). Acara ini dihadiri jajaran Pemkot Surabaya dan Forkopimda Kota serta veteran dan tamu undangan.
Sepanjang acara, musik gamelan khas Suroboyoan mengiringi acara hingga akhir. Dalam kesempatan ini, Wali Kota Risma memberikan 98 penghargaan kepada masyarakat dan tokoh yang dinilai mendukung perkembangan Kota Surabaya.
Wali Kota Risma juga menerima sebuah lukisan wajahnya yang dihiasi pula dengan bunga-bunga Tabebuya. Tak lupa, saat itu Wali Kota Risma juga menyerahkan pemberian izin pemakaian rumah bagi para veteran.
Baca juga: Sambut HUT ke-730 Surabaya, Pengacara Muda ini Sebar Puluhan Baliho
Acara ini juga diramaikan 276 penari cilik atau anak-anak menampilkan tari remo. Jumlah itu diambil dari Hari Jadi Kota Surabaya yang sudah memasuki usia ke 276. Dengan alunan musik gamelan, ratusan anak kecil itu datang dari sisi timur dan sisi barat Balai Kota Surabaya.
Wali Kota Risma mengajak warga Kota Surabaya terutama anak-anak untuk siap menghadapi pasar bebas global. Kenyataan ini harus dihadapi dan bahkan harus menajdi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan.
"Kini saatnya kita berdiri dan bergandeng tangan seraya berteriak, Kita Pasti Bisa!" tegasnya.
Menurut Wali Kota Risma, untuk menghadapi perdagangan bebas global 2020, telah dikembangkan usaha berbasis kewirausahaan dan kemandirian yang telah berkembang pesat, yaitu Koperasi dan Pra Koperasi Toko Kelontong 10 Rumah Susun tersebar di Surabaya.
Saat ini sudah ada pembinaan terhadap 342 toko kelontong dalam wadah tujuh koperasi toko kelontong dan 10 Pra Koperasi Toko Kelontong di Kecamatan.
Baca juga: Jelang Hari Jadi Kota Surabaya, Pemkot Obral Insentif Pajak Daerah
"Diharapkan tahun ini akan terbentuk 31 koperasi toko kelontong di kecamatan. Yang akan difasilitasi aplikasi untuk memudahkan kulakan dengan harga yang lebih murah. Bentuk Koperasi dipilih untuk mengakumulasi kekuatan ekonomi rakyat dan keuntungan kembali ke anggotanya," kata dia.
"Dengan keteguhan dan persatuan warga kota, kita bisa membuktikan kemajuan dan keberhasilan Kota Surabaya yang signifikan," imbuhnya.
Angka kemiskinan di Kota Surabaya turun menjadi sekitar lima persen, sementara warga kota yang mempunyai daya beli tinggi naik dari 13 persen menjadi 47 persen dalam kurun waktu 2010-2017.
Selain itu, dalam penanggulangan banjir, seluas 1.448 hektar sudah berhasil diatasi. Tinggal sekitar 2,3 persen luasan langganan banjir yang berhasil diatasi dengan penurunan air yang lebih cepat.
"Dalam rentang waktu delapan tahun terakhir ini, Surabaya mengalami penurunan suhu udara sekitar dua derajat celcius, hal itu tidak lepas dari penambahan luasan ruang terbuka hijau dan pemanfaatan air secara efektif di Surabaya," lanjutnya.
Baca juga: Apresiasi Ketua DPRD Surabaya untuk Festival Akustik: Gelorakan Cinta Tanah Air
Wali Kota Risma optimis bahwa warga Surabaya dan anak-anak akan mampu menghadapi pasar bebas global. Selaku anak dan cucu para pahlawan, ia yakin anak-anak Surabaya bisa menjadi pemenang.
"Kita harus kuat, tidak ada kata menyerah dan putus asa dan tetap harus serius bekerja keras di tengah keterbatasan yang ada. Tidak ada yang tidak mungkin asal kita mau berusaha dan bekerja keras," pungkasnya.