jatimnow.com - Jemaah Aboge di Probolinggo yang tersebar di empat kecamatan yaitu Kecamatan Leces, Tegalsiwalan, Dringu dan Bantaran serentak menggelar Salat Idul Fitri, Kamis (6/6/2019).
Tokoh Aboge di Desa Leces, Kecamatan Leces, Probolinggo, Kiai Buri Bariyah mengatakan untuk perhitungan penentuan bulan pihaknya memiliki metode tersendiri dengan mengacu kepada Kitab Mujarobat.
"Semua hitungan bulan atau tahun sudah ada di dalamnya termasuk untuk awal puasa dan lebaran," katanya.
Baca juga: Ibadah Salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar Surabaya Diikuti 40.000 Jemaah
Dalam hitungan puasa pada Jemaah Aboge menggelar puasa selama 30 hari setiap bulan Ramadan. Untuk puasa yang dijalankan sendiri tidak ada perbedaan dengan muslim lainnya.
"Kalau puasanya sama, namun hanya waktu memulainya saja yang berbeda. Kalau dalam Aboge pasti ada selisih lebih akhir dengan pemerintah," ujarnya.
Tokoh Aboge lainnya di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Probolinggo, Kiai Rasuli mengatakan secara bersamaan pihaknya menggelar lebaran saat ini karena secara hitungan tahun ini 1 Syawal jatuh pada Kamis pahing.
Baca juga: 101 Titik Salat Idul Fitri di Surabaya Pada Jumat 21 April 2023
Menurutnya, secara bahasa Aboge merupakan sebutan dari Alief Rabu Wage dan semua jamaah di dalamnya mengedepankan perhitungan kalender Jawa Kuno.
Sehabis menjalankan Salat Idul Fitri, Jemaah Aboge langsung menggelar tradisi doa syukuran bersama dengan membawa makanan di musala agar diberikan keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya.
"Kalau kami tetap akan melestarikan Aboge sebagai warisan leluhur," imbuhnya.
Baca juga: Jamaah Al Muhdhor di Tulungagung Gelar Salat Ied Lebih Awal, Ini Hitungannya