jatimnow.com - Kuasa Hukum Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra menekankan, pihaknya akan menolak dalil tambahan Paslon Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) melewati batas waktu pengajuan permohonan gugatan.
"Tentu kami akan menolak itu. Oleh karena berdasarkan peraturan dibuat MK sendiri, terhadap permohonan Pilpres tidak boleh ada perubahan," kata Yusril di Gedung MK, Jakarta, Jumat (14/6/2019).
Menurutnya, perubahan atau perbaikan dalil hanya boleh sebatas hal-hal yang tidak substansi seperti perbaikan atas kesalahan pengetikan dan sebagainya. Namun, kata Yusril, tambahan atau perbaikan dalil yang diajukan Prabowo-Sandi justru menambah jumlah halaman dalam gugatan sebanyak empat kali lipat.
Baca juga: Jokowi Sah Menang Pilpres 2019, TKD: Terima Kasih Seluruh Rakyat Jatim
"Jumlah halaman, pertama 33 halaman, sekarang 130 halaman lebih, berarti naik empat kali lipat," jelasnya.
Baca juga: Prabowo-Sandi Hormati Keputusan MK
Begitu juga jumlah petitum atau hal yang diharapkan pemohon dikabulkan Hakim MK, menurutnya dari lima bertambah menjadi 15 poin.
"Ini menurut kami bukan perbaikan, tapi sudah permohonan baru," ungkap Yusril.
Baca juga: Tanggapi Putusan MK, Jokowi: Tidak Ada Lagi 01 dan 02
Dia menambahkan, Tim Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf selaku pihak terkait dalam sengketa Pilpres 2019, sejauh ini hanya menyiapkan jawaban berdasarkan dalil gugatan awal Prabowo-Sandi.
Sebelumnya, KPU RI sebagai Pihak Termohon juga menyatakan hanya menyiapkan jawaban berdasar dalil gugatan awal Prabowo-Sandi. Pada kenyataannya, dalam pembacaan dalil di sidang pendahuluan, pihak Prabowo-Sandi tetap turut membacakan dalil-dalil tambahan atau perbaikan.