jatimnow.com - Polisi menduga kasus tewasnya Endang Sukeni (59), seorang guru SMA 1, Leces Probolinggo terindikasi adanya penganiayaan kepada korban.
Kapolsek Wonoasih Kota Probolinggo, Kompol Sukatno mengatakan saat olah TKP dan memeriksa saksi, polisi juga menemukan fakta jika tas milik Endang Sukeni yang berisi uang, ATM dan handphone diketahui juga hilang.
"Dugaan sementara korban ada indikasi penganiayan," tegasnya.
Baca juga: Gus Fawait Siapkan Program Bupati Mendengar Guru, Peduli Pendidik di Jember
Baca juga: Guru SMA di Probolinggo Ditemukan Tewas, Bunuh Diri atau Dibunuh?
Namun untuk mengetahui secara pasti atas meninggalnya korban, Sukatno mengatakan pihaknya menunggu hasil otopsi dari tim medis RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo.
"Saat ini kasus ini masih didalami oleh Reskrim Polres Probolinggo Kota," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Baca juga: 1,6 Juta Guru Belum Tersertifikasi, Komisi X DPR RI Beri Perhatian Serius
Endang Sukeni, warga Jalan Anggur RT 01 RW 01 Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ditemukan meninggal di dalam kamar rumah dengan wajah membiru, hidung berdarah dan lidah menjulur.
Korban ditemukan oleh Tomi Ramadhani (25), seorang teman puteranya yang datang ke rumahnya sekitar pukul 10.30 Wib.
Korban sendiri telah dibawa ke kamar mayat RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo untuk dilakukan otopsi.
Baca juga: Pj Bupati Pasuruan: Tak Hanya Pengetahuan, Guru juga Harus Kuasai Teknologi