jatimnow.com - Polisi akan menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab KM Arim Jaya tenggelam di perairan Madura. Diduga ada unsur kelalaian yang menyebabkan kapal tenggelam dan menewaskan sedikitnya 19 penumpang.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, setiap kecelakaan yang terjadi pasti ada unsur kelalaian.
"Polisi akan menyelidiki apakah ada unsur kelalaian. Menurut kepolisian, kecelakaan kapal, tidak mungkin tidak ada unsur lalai," ujarnya saat di Mapolda Jatim, Rabu (19/6/2019).
Baca juga: Perahu Rombongan Mahasiswa Tenggelam di Perairan Bawean, 1 Korban Meninggal
Menurut Barung, kapal yang digunakan untuk mengangkut orang seharusnya memiliki standardisasi untuk digunakan menyeberang di laut. Untuk itu pihaknya akan memeriksa bagaimana bentuk kapal tersebut.
"Minimal harus kapal yang dimodifikasi untuk penumpang. Polisi akan melihat itu kapal barang kah, atau kapal untuk penumpang atau yang lainnya," kata dia.
Polisi berencana melakukan penyelidikan dengan meminta bantuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Apakah itu dikhususkan pelayaran saja? Polisi belum masuk ke arah penyelidikan. Karena untuk menyelidiki harus gandeng KNKT," jelasnya.
Baca juga: Perahu Karam, Nelayan Asal Pasuruan Tewas di Tulungagung
Sementara itu, Nahkoda bernama Arim, selamat dan sudah di periksa. Kondisinya pun telah membaik.
"Sudah diamankan, sudah bisa diambil keterangan," imbuh Barung.
Namun dari keterangan saat diperiksa, Arim tak mengetahui pasti terkait data penumpang. Ia mengaku hanya mengemudikan kapal hingga ke tujuan.
Baca juga: 2 Perahu Tergulung Ombak di Perairan Pantai Gladak Tulungagung, 4 ABK Hilang
"Dalam keterangan itu, nakhoda menyatakan bahwa bukan urusan dia kalau penumpang. Karena menjalankan kapal itu sendiri untuk menuju tujuan," lanjutnya.
Saksi-saksi dari Dinas Perhubungan dan Kesyahbandaran nantinya juga akan dilakukan pemeriksaan terkait peristiwa ini. Namun kepolisian masih fokus terhadap pencarian korban yang masih belum ditemukan terlebih dahulu.
"Kita masih fokus pencarian, sudah kita periksa semua tinggal menetapkan saja. Tapi kan ini masih pencarian, penyelidikan masih berlangsung, pemeriksaan saksi-saksi masih berlangsung termasuk nahkoda itu," jelasnya.