jatimnow.com - Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan III Provinsi Jatim di Malang, Benny Sampir Wanto menerima Pataka Destana Tsunami Regional Jawa Timur 2019 dari Kabakorwil V Jatim di Lumajang, R. Tjahjo Widodo, Selasa (16/7/2019).
Penyerahan Pataka tersebut dilaksanakan di perbatasan Desa Sidorengggo, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang. Hadir dalam kegiatan ini Mayjen TNI (Purn) Prof Dr Syamsul Maarif, guru Besar UNHAN yang sekaligus sebagai inisiator Ikatan Ahli Bencana Indonesia.
"Serah terima pataka ini sebagai penanda usai dan mulai masuknya kegiatan penguatan desa tangguh bencana dari sebuah wilayah ke wilayah lainnya," ujar Benny Sampir Wanto.
Baca juga: Pemprov Jatim - BNPB Boyong Bantuan ke Pulau Bawean
Untuk penguatan ketangguhan terhadap bencana di wilayah pesisir selatan Jatim di wilayah Bakorwil III, dimulai tanggal 16 - 19 Juli meliputi 34 desa, yaitu Kabupaten Malang 19 desa dan Kabupaten Blitar 15 desa.
Terkait materi penguatan ketangguhan bencana, Kabakorwil III Jatim menambahkan beragam kegiatan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Antara lain sosialisasi dan penguatan aparatur desa, inventarisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana, penanaman vegetasi, serta penyelenggaraan panggung pertunjukkan dan api unggun kesiapsiagaan masyarakat.
Kegiatan penguatan ketangguhan bencana di wilayah pesisir selatan Jatim, Kepala BPBD Jatim, Subhan Wahyudiono mengatakan digelar tanggal 12-22 Juli, diawali dari Banyuwangi dan berakhir di Pacitan.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim, Kepala BNPB dan Bupati Gresik Tinjau Korban Gempa di Bawean
Kegiatan ini sendiri, lanjutnya, dilakukan di 25 kabupaten di 5 provinsi di Pulau Jawa terdiri Jatim, Jateng, Jabar, DIY, dan Banten.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menginformasikan potensi ancaman tsunami, mengidentifikasi awal ketangguhan desa rawan tsunami, dan mensosialisikan desa tangguh bencana tsunami pada masyarakat dan aparat di desa, kelurahan, kecamatan, serta kabupaten.
"Sebanyak 200 orang Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Pusat hadir di setiap kabupaten yang dikunjungi," jelasnya.
Baca juga: Digelontor Rp250 Juta, BPBD Ponorogo Atasi Kekeringan dan Karhutla
Tim beranggotakan para pemangku kepentingan, seperti BNPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Neferi, Kementerian Desa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Sosial.