Kasus Kejahatan Siber Meningkat, Ini Langkah Ubhara Surabaya

Kamis, 18 Jul 2019 16:58 WIB
Reporter :
Farizal Tito
Seminar di Ubhara Surabaya

jatimnow.com - Maraknya kasus kejahatan siber di Indonesia mengkhawatirkan semua pihak. Dari data yang ada, tercatat ada 800 kasus kejahatan siber yang belum tertangani.

Guna menurunkan angka kejahatan tersebut, Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya menggelar seminar nasional bertema "Cyber Crime dan Penanganan Kepolisian di Negara Kesatuan Republik Indonesia", Kamis (18/7/2019).

Seminar yang mendatangkan Kasubdit V Cyber Crime Polda Jawa Timur untuk membedah maraknya kasus kejahatan siber dan membekali mahasiswa untuk membantu polisi menurunkan angka kejahatan ketika melakukan kerja lapangan (KKL).

Baca juga: Taruna Poltekbang Surabaya Magang di Miyazaki Airport Jepang

Rektor Ubhara, Brigjen Pol (Purn) Drs Edy Prawoto mengatakan angka kejahatan siber di Indonesia khususnya di Jatim mengkhawatirkan.

Setidaknya ada 800 kasus yang belum tertangani di kepolisian. Ubhara Surabaya ingin turut serta menurunkan angka kejahatan siber tersebut.

"Cyber crime cukup penting bagi kita, karena menyangkut semua aspek kehidupan baik itu ideologi politik, ekonomi dan sosial," katanya.

"Kami ingin mahasiswa memahami benar cyber crime ini karena sudah masuk semua spek kehidupan. Dengan memahami jangan sampai menjadi korban atau pelaku," imbuhnya.

Baca juga: Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT

Melalui seminar tersebut, lanjut Edy, diharapkan mahasiswa dapat menyampaikan atau menyosialisasikan bahaya kehajatan siber pada masyarakat. Sosialisasi itu dilakukan mahasiswa Ubhara saat Kuliah Kerja Nyata (KKN).

\

"Mahasiswa hukum juga ada kurikulum cyber crime di semester VI. Ini sebagai respons kami menghadapi perkembangan dunia maya," ujarnya.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Cecep Susatya mengungkapkan kejahatan siber didominasi oleh ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks saat Pemilu 2019.

"Rata-rata pencemaran nama baik. Hoaks banyak terutama saat Pilpres 2019," ucapnya.

Baca juga: Pria asal Nganjuk Ditabrak Polisi di Kediri

Polda Jatim juga mengapresiasi adanya kurikulum cyber crime di Ubhara. Menurutnya akademisi dibutuhkan keilmuwannya untuk mengungkap dan menindaklanjuti kejahatan siber.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler