jatimnow.com - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan pariwisata di Banyuwangi. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas para pelaku wisata.
Ini seiring makin mudahnya untuk mengakses modal melalui platform khusus Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pariwisata. Pada tahun ini telah dialokasikan dana sebesar Rp 279 Miliar yang disalurkan kepada 6.911 debitur di Banyuwangi.
"KUR Pariwisata ini sasarannya adalah masyarakat. Bukan untuk investor yang besar-besar," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat bertemu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Sasaran dari KUR sendiri, imbuh Darmin, adalah pelaku produksi. Seperti halnya pembuat souvenir, sektor kuliner, dan homestay.
"Tahun ini, 60 persen tersalurkan untuk sektor produksi. Sisanya baru perdagangan. Tahun depan meningkat 70 persen. Targetnya bisa tercapai 80 persen untuk UMKM produsen," urainya.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Sementara itu, Bupati Anas sangat mengapresiasi program pemerintah pusat yang terus mendukung gerak ekonomi daerah. Anas pun menerangkan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam mengembangkan UMKM dan pariwisata, termasuk dengan penyalur KUR pariwisata.
"Sektor kreatif di Banyuwangi terus tumbuh seiring dengan dukungan pemerintah pusat. Presiden Jokowi punya concern menggerakkan sektor kreatif berbasis perdesaan seperti Banyuwangi, dan itu sangat membantu ekonomi masyarakat," jelas Anas.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, menambahkan, Banyuwangi merupakan daerah yang cukup tinggi dalam penyerapan dana KUR.
"Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Dan itu menjadi perhatian kami untuk menyalurkan KUR di Banyuwangi," jelas Iskandar.