jatimnow.com - Taiwan merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki empat musim. Reporter jatimnow.com bersama rombongan dari media asal Surabaya dan Jakarta bisa menginjak batas garis wilayah tropis dan sub tropis di Monumen Tropic of Cancer atau Tropic of Cancer Marker Park di Ruisui Kabupaten Hualien, Taiwan.
Tropic of Cancer melintasi beberapa daerah di Taiwan yakni, di Shuishang Kabupaten Jiayi, Ruisui Kabupaten Hualien dan Fengbin Kabupaten Hualien. Semua daerah itu memiliki monumen Tropic of Cancer.
Baca juga: Bupati Trenggalek Turut Berduka dan Mohon Maaf pada Keluarga Korban Kericuhan Pencak Silat di Taiwan
Reporter jatimnow.com bersama rombongan sempat menginjakan kaki di belahan bumi utara terjauh dari garis Khatulistiwa yakni di Tropic of Cancer Marker Park di Ruisui, lingkaran yang menandai garis lintang 23,5 derajat utara.
Di monumen tersebut ada beberapa bangunan yang menyediakan fasilitas penunjuk arah matahari. Seperti, jam matahari putih hingga jarum penunjuk arah selatan (kawasan tropis) dan arah utara (kawasan sub tropis).
Di area taman di monumen tersebut, terdapat patung-patung dari empat binatang berbeda yang menurut tradisi Cina mewakili studi tentang fenomena astronomi. Yakni, Naga hijau dari timur, Macan putih barat, Phoenix merah dari selatan dan Kura-kura hitam di utara.
Baca juga: Taitra Pamer Produk Unggulan dalam Taiwan Excellence Week 2022 di Surabaya
Masing-masing dari empat fenomena tersebut adalah rasi bintang tujuh, mewakili perubahan musim Semi, Panas, Gugur dan musim Dingin.
Ada fenomena yang dapat mengalami matahari berada tepat di atas kepala di lokasi Tropic of Cancer di setiap musim panas setiap sekitar 22 Juni. Efek 'bayangan' yang terjadi pada siang hari ini adalah fenomena unik dari astronomi cancer.
Baca juga: Timnas Indonesia Kalahkan Taiwan 2-1 di Kualifikasi Piala Asia 2023
Sedangkan monumen teko menunjukkan bahwa kawasan tersebut tersebut salah satu daerah penghasil teh.
Dengan 'ilmu pengetahuan' di Tropic of Cancer tersebut, menjadi salah satu daya tarik wisatawan di Ruisui, Kabupaten Hualien. Di kawasan monumen itu, juga berdiri bangunan yang dipergunakan bagi para pedagang menjual suvernir dan makanan maupun minuman.