jatimnow.com - Petani dan pengelola wisata Kampung Strawbery di Desa Gambiran, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, resah dengan serangan penyakit cacar daun dan jamur yang terjadi sejak tiga bulan terkahir ini.
Serangan penyakit ini menyebabkan hasil produksi buah strawberi dan jumlah pengunjung wisata tersebut mengalami penurunan hingga 90 persen.
Budi Resgiawan, salah seorang pengelola wisata Kampung Strawbery mengatakan serangan penyakit terjadi sejak awal bulan Juni lalu.
Baca juga: Hadiri HUT Sekti Jember, Wabup Djoko: SK TORA Sudah Diteken Pak Menteri
Panasnya cuaca di siang hari, serta dinginnya cuaca malam hari diduga menjadi penyebab munculnya penyakit ini.
"Produksi buah tidak maksimal karena penyakit tersebut, hal ini juga berpengaruh ke jumlah wisatawan yang berkunjung," ujarnya, Rabu (28/8/2019).
Terdapat 9 jenis strawbery yang coba dibudiyakan oleh petani di lokasi wisata ini. Jika tidak terserang penyakit jumlah pengunjung setiap bulannya bisa mencapai 800 orang.
Namun jumlah tersebut menurun hingga 90 persen sejak tiga bulan terakhir ini. Tidak adanya buah strawbery yang bisa dipetik membuat pengunjung enggan untuk datang.
Baca juga: Tingkatkan Pengelolaan Lingkungan di Bangkalan, PHE WMO Kembali Raih Proper Emas
"Wisata ini menawarkan petik buah langsung dari pohon, kalau tidak ada buah maka pengunjung tidak ada yang datang," ujarnya.
Untuk mengurangi dampak serangan penyakit ini, petani harus rutin melakukan pengecekan terhadap tanamannya.
Mereka akan membuang daun dan buah yang terkena penyakit, agar tidak menyebar ke tanaman lain yang masih sehat. Selain itu mereka juga menyemprot obat obatan, agar tanaman lebih kuat terhadap perubahan cuaca.
"Ini sudah mulai pulih lagi namun masih belum berbuah banyak," pungkasnya.
Baca juga: Petani Lamongan Mulai Rasakan Manfaat Kebijakan Harga Gabah Presiden Prabowo