jatimnow.com - Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menyebut Program Inovasi Desa (PID) diupayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo agar bisa berkelanjutan.
Jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak membiayai lagi PID, maka akan diupayakan didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sidoarjo.
"PID yang sudah berlangsung 3 tahun ini di Sidoarjo sebagai program pendamping DD (Dana Desa) telah dinilai berhasil guna mendorong semakin masifnya penyerapan anggaran yang kini dikelola desa itu. Untuk itu perlu diupayakan agar bisa terus berlanjut, termasuk bila harus dibiayai APBD daerah," katanya saat membuka hari ketiga Pekan Bursa Inovasi Desa (BID) 2019 Cluster I Sidoarjo di Mall Pelayanan Publik (MPP), Kamis (29/8/2019).
Baca juga: Perubahan Operasional Bandara Juanda September-Oktober 2024, Cek Jadwalnya
Sebelumnya, Bupati Sidoarjo Syaiful Illah menyatakan apresiasinya atas hasil PID yang telah berjalan di wilayahnya khususnya dengan keberadaan Gedung Gladiol Convention Hall yang dikelola Badan Usaha Milik (BUM) Desa Pakarungan, Kecamatan Sukodono serta Pembangunan Gedung Pengembangan dan Pengolahan Buah Belimbing yang dikelola oleh BUM Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo.
"Gedung pertemuan milik BUM Desa Pakerungan ini dan Gedung milik BUM Desa Watesari menjadi tonggak meningkatnya kewirausahaan dikalangan desa. Keduanya hasil dari adanya PID di Sidoarjo," kata Saiful Illah.
Tenaga Ahli Bidang Pembangunan Partisipatif, Yuristiarso Hidayat menegaskan selama 5 tahun dari 2015-2019 total alokasi DD untuk 322 desa se Kabupaten Sidoarjo mencapai Rp 1,106 Triliun.
Baca juga: Ratusan Pelajar Meriahkan Festival Toleransi Sidoarjo, Ini Pesan Plt Bupati
"Alokasi pagu DD dari 2015 hingga 2019 di Sidoarjo mengalami peningkatan, kedepan penggunaan DD seharusnya bisa semakin massif khususnya bila keberadaan PID bisa dilanjutkan sebagai program pendampingnya," kata Yuris pada BID Cluster I.
Dari data yang terhimpun, DD 2015 mencapai Rp 91,414 miliar, 2016 sebesar Rp 205,23 miliar, 2017 sebesar Rp 261,93 miliar, 2018 sebesar Rp 252,255 dan 2019 Rp 295,899 miliar.
Untuk sementara hasil rekap kartu Ide dan kartu Komitmen di BID Cluster I mencapai total 102 kartu terbagi 47 kartu ide dan 55 kartu komitmen yang merupakan hasil memperhatikan tayangan 18 menu nasional dan 86 menu local untuk 3 bidang yaitu Sumber Daya Manusia, Infrastruktur dan Kewirausahaan.
Baca juga: 81 Petugas Panwaslu Kecamatan di Lamongan Resmi Dilantik
"TIK Sidoarjo menyatakan keyakinannya kalau capaian pekan BID baik kartu ide dan kartu komitmen untuk 2019 bisa lebih baik dari 2018," ungkap Yuris.
Ketua Panitia BID Cluster I, Anang Abidin menyatakan persiapan BID di clusternya yang melibatkan 100 desa di 6 kecamatan yaitu Sidoarjo, Candi, Tanggulangin, Porong, Jabon dan Krembung berlangsung sekitar 2 bulan.
"Proses capturing di cluster 1 berhasil menghasilkan sekitar 35 capturing pembelajaran kegiatan inovasi. Dari hasil itu telah terpilih sedikitnya 6 capturing terbaik di cluster I. Semoga salah satu diantaranya bisa meraih yang terbaik di Sidoarjo," ungkap Anang yang merupakan pendamping desa Kecamatan Krembung.