jatimnow.com - Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Susila dan Korban Perdagangan Orang, Kementerian Sosial RI, Waskito Budi Kusumo menyebut telah menutup 160 lokalisasi dari 168 lokalisasi yang ditargetkan ditutup selama periode 2016-2019.
Hal itu dikatakan Waskito Budi Kusumo kepada wartawan usai melakukan deklarasi penutupan dan pemulangan 54 orang pekerja seks komersial (PSK) lokalisasi Karang Dempel (KD) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (4/10/2019).
Lokalisasi Karang Dempel yang berlokasi 15 km arah barat Kota Kupang dan dekat dengan kawasan Pelabuhan Tenau Kupang merupakan lokalisasi terbesar di NTT. Lokalisasi ini dihuni lebih dari 400 PSK. Namun ratusan PSK sudah pulang ke daeranya sejak Pemerintah Kota Kupang menutup lokalisasi itu pada 1 Januari 2019.
Baca juga: Lansia di Kediri Bobol Toko Tetangga, Gasak Rokok dan Susu Bekal ke Lokalisasi
Waskito menambahkan, Lokalisasi Karang Dempel di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang merupakan lokalisasi yang ke 160 yang ditutup pemerintah. Berdasarkan data pada Kementerian Sosial (Kemensos), terdapat 168 lokalisasi di Indonesia dengan puluhan ribu wanita yang menjadi PSK.
Menurutnya, penutupan lokalisasi prostitusi dilakukan karena Indonesia sudah bertekad untuk bebas dari lokalisasi prostitusi pada 2019.
Baca juga: Dolly, Lahan Sampah yang Menjelma Lokalisasi Terbesar Asia Tenggara
"Masih ada delapan lokalisasi yang belum ditutup dan diupayakan hingga akhir tahun 2019, lokalisasi itu ditutup secara total," tegas Waskito.
Masih kata Waskito, dalam waktu dekat pemerintah juga melakukan penutupan terhadap lokalisasi di Semarang dan Kendal Jawa Tengah.
Baca juga: Beredar Kabar Eks Lokalisasi Dolly Buka Lagi, Begini Respon Warga hingga Camat
Sementara, proses pendutupan lokalisasi dibeberapa daerah seperti Maluku dan Palangkaraya dilakukan secara swadaya oleh pemerintah daerah setempat.
"Kami mengapresiasi terhadap pemerintah daerah yang melakukan penutupan lokalisiasi prostitusi yang ada sehingga daerah bersangkutan menjadi bebas dari prostitusi," tambah Waskito.