jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menyiapkan modul khusus bagi kelompok perempuan disabilitas, anak dan kelompok rentan lainnya. Modul tersebut dinamakan Sepeda Keren atau Sekolah Perempuan Disabilitas, Anak dan Kelompok Rentan.
Modul ini disiapkan untuk mengakomodir kelompok tersebut agar ikut berperan aktif dalam pembangunan di Trenggalek. Sebab selama ini, akses partisipasi, manfaat dan kontrol kelompok rentan di dalam pembangunan, masih belum optimal. Akibatnya program dan kegiatan maupun anggaran pembangunan belum sepenuhnya menjawab atau memberikan solusi atas masalah dan kebutuhan riil kelompok rentan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mengatakan, modul tersebut saat ini sudah memasuki tahap finasilisasi. Sejumlah stake holder ikut membahas modul tersebut. Mereka sengaja dilibatkan dalam pembahasan modul ini agar pembangunan di Kabupaten Trenggalek dapat inklusif melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat.
Baca juga: Jadi Kakak Asuh Disabilitas di Kediri, Vinanda Komitmen Wujudkan Kota Inklusif
"Tujuan utama dari Sepeda Keren ini sendiri tujuannya untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang inklusif, menyiapkan agen-agen perubahan dari kelompok rentan yang dapat mendorong terwujudnya pembangunan yang inklusif, mendorong partisipasi aktif kelompok rentan dalam setiap proses pembangunan, serta mendorong pengelolaan sumberdaya agar lebih berpihak kepada kelompok rentan," papar Novita, Rabu (9/10/2019).
Baca juga: Ngalup Collaborative Network X Bangun Bangsa Ajari Disabilitas di Malang Bikin Logo
Istri Bupati Trenggalek Muchamad Nur Arifin ini berharap, Sepeda Keren dapat menjadi sebuah kendaraan atau alat untuk menggerakkan masyarakat menuju satu tujuan. Diharapkan modul ini mampu menumbuhkan inisiatif mereka yang dilakukan secara terencana, terstruktur dan sistematis dalam mewujudkan keberdayaan dan kemandirian perempuan.
"Satu persatu modul tersebut kita sempurnakan, karena modul ini cukup kompleks yang di dalamnya terdapat modul dasar dan tematik," terangnya.
Menurutnya, modul dasar Sepeda Keren ini misalnya mengenai tata kelola pemerintahan, kepemimpinan perempuan, advokasi, komunikasi, monitoring dan evaluasi. Sedangkan modul tematik ini tentang pendekatan terhadap kelompok-kelompok rentan, anak, disabilitas, buruh migran dan perempuan.
Baca juga: DPD Gerkatin Jatim Diminta jadi Jembatan Pemenuhan Kebutuhan Kaum Tunarungu
Harapannya, modul-modul ini ke depan bisa disempurnakan dan diimplementasikan para mentor yang sudah direkrut oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
"Semoga akhir Oktober atau awal November (2019) kita sudah bisa mentransfer ilmu kepada para trainer atau memberikan pelatihan kepada pelatih. Sehingga setelah kita launching programnya, mentor bisa melatih masyarakat di beberapa desa," tambah Novita.