Bom di Medan

Larangan Ojol Masuk Polda Jatim Sudah Lama, Sekarang Diperketat

Rabu, 13 Nov 2019 15:45 WIB
Reporter :
REPUBLIKA.co.id
Pengamanan di Mapolda Jatim diperketat pascaledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11) (Foto: Republika/Dadang Kurnia)

jatimnow.com - Pascaledakan bom bunuh diri di Mapolres Medan, sejumlah markas polisi meningkatkan pemeriksaan semua pengunjung, salah satunya Polda Jatim. Namun Polda Jatim memastikan bila sudah melarang ojek online masuk ke dalam.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, penjagaan di Mapolda Jatim itu memang tengah ditingkatkan. Namun ia memastikan bila penjagaan ketat di Mapolda Jatim itu, sudah dilakukan sejak setahun lalu, tepatnya setelah peristiwa ledakan bom gereja dan Mapolrestabes Surabaya.

"Penjagaan hari ini kita perketat seluruhnya dengan mengantisipasi hal-hal yang berkembang menyangkut tentang kejadian di Medan. Semua diperketat sekarang, meskipun sebenarnya sudah dari setahun lalu," ujar Frans Barung di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap

Baca juga:  Polisi di Surabaya Minta WargaTetap Tenang Pascaledakan Bom Medan

Terkait ojek online (ojol), Frans Barung juga menegaskan bila sudah satu tahun terakhir, Polda Jatim melarang ojek onlineo masuk ke Mapolda Jatim. Sehingga ketika ada ojek online yang mengantar pesanan, baik itu paket maupun makanan, harus diambil di pintu masuk, tepatnya di pos penjagaan.

"Bukan mendiskriminasi tidak, tetapi untuk mengantisipasi ojek online ini, apa pun juga bentuknya kita larang masuk ke Polda Jawa Timur. Jadi kalau ada sesuatu misalnya kiriman paket, kemudian juga makanan, itu diambil di penjagaan di depan," terangnya.

Baca juga: Polda Jatim Bongkar 28 Kasus Perdagangan Orang, 41 Tersangka Diamankan

Tidak hanya terhadap ojek online, penjagaan terhadap semua yang masuk ke area Polda Jatim memang diperketat. Setiap mereka yang masuk di penjagaan Polda Jatim, harus membuka jaket dan pelindung kepala, seperti helm.

\

"Jaket dibuka untuk mengantisipasi apa hal yang di bawanya. Umumnya berkaca dari pengalaman itu, kita melihat sesuatu yang terselip di jaket ini juga bisa diantisipasi. Ini salah satu hal yang perlu kita tegaskan Jawa Timur sudah mengantisipasi ini sudah setahun yang lalu," tambah Frans Barung.

Diketahui, RMN, terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan melakukan aksinya dengan memakai atribut ojek online. Dia meledakkan diri di sekitar kantin, sekitar pukul 08.45 Wib.

Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Kesiapan Pengamanan Pilkada Serentak di Jatim

 

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler