jatimnow.com - Kondisi kesehatan santri Pondok Pesantren Darul Fikri yang diduga mengalami keracunan ikan tongkol saat makan malam berangsur membaik.
Untuk 65 santri yang mondok di Desa Bringin, Kecamatan Kauman, dilakukan perawatan di RSUD dr Harjono Ponorogo.
Baca juga: 125 Santri di Ponorogo Diduga Keracunan Ikan Tongkol
Baca juga: 119 Orang Keracunan Ikan Hidangan Malam Tahun Baru 2020 di Jember
"Dari 65 santri yang menjalani perawatan, kini masih ada 25 santri yang menjalani rawat inap. Untuk 40 santri lainnya telah diperbolehkan pulang," kata direktur RSUD dr Harjono, dr Made Jaren, Senin (18/11/2019).
Menurutnya, secara garis besar ke 25 santri yang masih menjalani perawatan diketahui sudah relatif stabil. Hanya sebagian santri masih mengeluhkan pusing dan mual.
"Ada satu pasien yang sesak karena ada riwayat sakit asma. Saat ini para santri dirawat di ruang anak dan di ruang delima," jelasnya.
"Mungkin besok juga sudah boleh pulang," imbuh dokter spesialis THT ini.
Baca juga: Kondisi Membaik, Santri Diduga Keracunan Ikan Tongkol Boleh Pulang
Saat ditanya tentang dugaan penyebab keracunan, dr Made Jaren menyebut harus melakukan pengecekanĀ terlebih dahulu.
"Informasi sementara ikan tongkol dan itu bisa jadi sebagai penyebabnya. Kemungkinan itu, kan yang dimakan santri semua sama. Untuk kategorinya keracunan ringan sampai sedang," pungkasnya.
Di tempat lain, Manajer Humas RSU Aisyah Ponorogo, Prima Iswahyudi membenarkan pihaknya menerima 14 pasien keracunan dari Ponpes Darul Fikri.
Baca juga: 125 Santri Diduga Keracunan Ikan Tongkol, Polisi Periksa 5 Saksi
"Ada 14 pasien dan kategorinya masih membaik. Tadi malam langsung balik dan mereka hanya rawat jalan," katanya.
Sebanyak 125 santri Pondok Pesantren Darul Fikri di Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo keracunan diduga akibat makan tongkol goreng pada Minggu (17/11/2019) malam.
Dugaan keracunan dari ikan tongkol yang dimakan oleh para santri berdasarkan pengakuan pihak pemasak makanan ponpes yang mengaku jika ikan yang dimasak tersebut telah menghitam sebelumnya.