jatimnow.com - Polres Madiun memberikan perhatian lebih terhadap mobil boks dan bus yang melintasi wilayahnya selama operasi Patuh Semeru 2018.
Penyebabnya, kendaraan tersebut berpotensi digunakan untuk menyelundupkan miras yang diduga dari Jawa Tengah ke wilayah Kabupaten Madiun.
"Walaupun operasi tumpas narkoba semeru narkoba sudah selesai, kami tetap antisipasi miras," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya kepada jatimnow.com.
Baca juga: Monumen Madiun Zero Knalpot Brong, Apresiasi Kenyamanan Tanpa Kebisingan
Ia menjelaskan, salah satunya tugas satuan lalu lintas ini mengemban tugas sebagai satgas preventif. Sehingga satgas lalu lintas akan berada di titik-titik pintu perbatasan di Madiun, dan akan memeriksa kendaran yang berpotensi mengangkut miras.
Ia menuturkan, biasanya kendaraan sengaja dimodifikasi agar dapat digunakan untuk menyelundupkan minuman keras atau miras ke Madiun.
"Kita akan tertibkan, sehingga betul-betul di Kabupaten Madiun zero miras. Sebab miras juga berpotensi menimbulkan laka lantas dan kriminalitas. Selain kendaraan, pengemudi yang mengonsumsi miras juga menjadi sasaran,"katanya
Baca juga: Caleg di Madiun Ditangkap Polisi Usai Bobol Rumah dan Toko
Sementara untuk bus, ia menjelaskan bukan rahasia umum lagi, jika bus sering ngeblong. "Madiun itu central. Makanya busnya sering ngeblong harus ditindak," tegasnya.
Made menuturkan, pada 2017 sebanyak 109 orang meninggal dunia di Kabupaten Madiun akibat kecelakaan lalu-lintas.
Oleh sebab itu, Polres Madiun terus melakukan upaya untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan lalu-lintas. Dalam operasi ini, lanjut Made, Polres Madiun juga melibatkan unsur dari TNI. Total jumlah anggota gabungan dalam Operasi Patuh 2018 Polres Madiun sebanyak 279 personil.
Baca juga: Dukun Cabul Diringkus Polres Madiun, Modus Ritual Sembuhkan Ayah
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes