jatimnow.com - Wahyu, Dipta dan Windi, tiga pendaki yang mendapati cerita mistis di Gunung Lawu, menulisnya dalam sebuah thread horor melalui akun Twitter Wahyu. Kejanggalan mereka dapati saat mereka mendirikan tenda.
Thread horor itu ditulis Wahyu dengan judul Pengalaman Mistis Gunung Lawu Part 1 dan 2.
Saat itu, Wahyu dan Windi langsung mendirikan tenda di dalam sebuah gubuk beratapkan seng, dekat Hargo Dalem dengan harapan bisa meminimalisir dinginnya Gunung Lawu. Waktu itu Dipta sangat kelelahan dan tidak ikut mendirikannya.
Baca juga: Cerita Suara Tentara Berbaris Tengah Malam di TMP Jombang
Di dalam gubuk tersebut, terdapat bagian yang beratap seng dan mereka memilih mendirikan tenda di sebelah kiri. Karena di bagian kanan, tepatnya pada pintu, terdapat gambar setan.
"Dengan beralas tanah dan beberapa jerami, kami membuka tenda dari dalam tas carrier," tulis Wahyu dalam thread horor yang diunggah pada akun Twitter-nya, Kamis (5/12/2019) malam.
Saat mereka mendirikan tenda, kejanggalan mulai muncul. Menurut Wahyu, secara normal, mendirikan tenda cukup dengan waktu 10 menit, apalagi tenda yang kami bawa adalah tenda yang biasa dipakai untuk nge-camp.
Baca juga: Cerita Horor Seorang Pendaki di Gunung Lawu
"Hampir 45 menit saya dan Windi selalu gagal untuk menancapkan frame. Padahal waktu sebelum berangkat, kami sudah cek dan semua normal," tulis Wahyu.
Wahyu sempat kesal lantaran langit di atas Gunung Lawu sudah mulai gelap. Tapi entah mengapa, waktu itu Wahyu berpikiran untuk menggeser sedikit lokasi tenda, agar pas di depan pintu. Lalu mereka mencoba mendirikan sekali lagi dan tenda langsung mulus berdiri tanpa hambatan.
Baca juga: Pulang Naik Bus Hantu: Semarang-Gresik Hanya 15 Menit, Dapat Tiket Tahun 1965
"Kami sempat bingung," ucap Wahyu.
Tapi, karena mungkin mereka sudah lelah, sehingga mereka tidak sempat berpikir aneh-aneh. Setelah tenda berdiri, mereka langsung memasak untuk makan malam. Waktu mereka masak, bapak asal Surabaya yang sebelumnya berpamitan ke Hargo Dalem, kembali bergabung. Bapak itu bercerita tentang pengalaman-pengalamannya waktu masih muda.
"Suasana sangat hangat waktu makan malam itu. Kemudian ketika kami akan tidur, bapak-bapak tadi mengajak kami untuk tidur di warung saja dan akan membuat kan api unggun untuk kita. Tapi kita menolak secara halus," tutur Wahyu.
"Pikirku, masak kita sudah susah-susah mendirikan tenda kok malah disuruh tidur di luar. Bapak-bapak ini sedikit memaksa untuk tidak tidur di sini, tapi kami selalu berhasil menolak secara halus," tambahnya.
Baca juga: Penampakan Wanita Berdiri di Atap Rumah Tengah Malam Gegerkan Warga Pulau Bawean
Namun, mereka sempat berpikir apa sebenarnya alasan bapak itu sangat melarang untuk nge-camp di dalam gubuk tersebut. Karena mereka sudah kelelahan, mereka langsung tidur. Kemudian bapak itu berpesan, bila terjadi apa-apa, bisa langsung datang di warung dekat Hargo dalem, karena dia berada di sana.
"Kemudian saya langsung mengunci pintu dan langsung tidur di dalam tenda," sambung Wahyu.
Sekitar pukul 01.00 Wib, Wahyu mendengar ada seseorang yang menggedor-gedor pintu gubuk. Saat itu, hanya Wahyu yang terbangun. Sedangkan Windi dan Dipta sudah tertidur pulas.
(Bersambung)