jatimnow.com - Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim melakukan kunjungan di ecowisata mangrove yang berada di Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Bawean.
Kepala Desa Daun, Abdul Aziz mengatakan awal terbentuknya kawasan mangrove tersebut sekitar tahun 1998 hingga tahun 2002 karena abrasi dan mengakibatkan 44 hektar lahan persawahan tidak bisa ditanami. Masyarakat kemudian berinisiatif menanam pohon bakau sebagai penahan abrasi.
Tahun 2008, lanjut Abdul Aziz, mulai terbentuk kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Dan dari situlah mulai diadakan kegiatan penanaman pohon secara massal.
Baca juga: SIER Tanam 5000 Bibit Mangrove di KRM Surabaya
Terlebih lagi dukungan pemerintah daerah yang getol terhadap program Desa Daun.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mengapresiasi kerjasama masyarakat dan Pemerintah Desa Daun. Dimulai dari hal kecil hingga saat ini menjadi kawasan ecowisata dengan ribuan pohon mangrove yang sudah ditanam," kata Wabup Qosim dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (7/12/2019).
Baca juga: Pelindo Terminal Petikemas Rehabilitasi 25 Ha Mangrove di Sulawesi Tenggara
Ia melanjutkan, Pemkab Gresik melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga turut membantu melalui program-program yang bertujuan untuk melindungi kawasan mangrove tersebut.
Di sisi lain, Wabup Qosim juga berharap agar kawasan mangrove tersebut juga dapat menunjang kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi.
"Melalui mangrove ini, tentu masyarakat juga harus bisa merasakan manfaatnya. Utamanya masyarakat sekitar Desa Daun. Ada kegiatan ekonomi di sana, misalnya saja masyarakat dapat menjajakan makanan, ada juga jasa ojek dan lain sebagainya. Yang penting harus mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku," pintanya.
Baca juga: Tanam Mangrove, Mekabox Gandeng Bruin Ajak Warga Surabaya Peduli Lingkungan
Selain dukungan pemerintah daerah, kawasan mangrove tersebut juga didukung oleh perusahaan listrik Pembangkit Jawa-Bali (PJB) melalui CSR (Corporate Social Responcibility).
"Kami ucapkan terima kasih terhadap PJB melalui program CSR berupa sarana pendukung yang sangat bermanfaat bagi perkembangan mangrove. Dan perlu diketahui juga bahwa pemerintah tidak menerima CSR berupa dana," terangnya saat menerima kunjungan tim penilai Proper dari pusat dalam rangka verifikasi penerima manfaat CSR PJB.