jatimnow.com - Kepala Desa Sekapuk, Ujungpangkah, Gresik, Abdul Halim punya cara efektif menyadarkan warganya yang dinilai mampu namun masih ngotot meminta jatah bantuan dari pemerintah.
Ia menempelkan stiker berukuran 20 x 25 sentimeter bertuliskan 'Keluarga Miskin' di rumah warganya yang meminta bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
Bersama perangkat desa lainnya, Abdul Halim menyiapkan tiga warna stiker yakni hijau, kuning dan merah. Warna hijau untuk kategori keluarga miskin yang di dalamnya terdapat tanggungan ibu hamil dan anak yang masih sekolah.
Baca juga: Politisi Nasdem Respons Pemkab Jember Hentikan Program Bantuan untuk Warga
Warna kuning adalah keluarga miskin yang memiliki tanggungan orang sakit baik fisik maupun mental. Sedang warna merah untuk keluarga miskin dengan tanggungan lansia berusia di atas 70 tahun.
"Kami berkeliling untuk menempel stiker ini. Hasilnya cukup efektif, setidaknya ada 20 kepala keluarga (KK) yang akhirnya mengundurkan diri dari program bantuan PKH dan BPNT. Mungkin mereka malu rumahnya ditempeli stiker," katanya pada jatimnow.com, Sabtu (7/12/2019).
Baca juga: Massa Aktivis Demo DPRD Lamongan, Soroti Bansos Makanan Lansia
Data dari pemerintah Desa (Pemdes) Sekapuk, tercatat ada 205 KK yang menerima program bantuan pemerintah PKH dan BPNT.
Dari 20 KK yang mengundurkan diri, untuk 18 KK mundur dari program bantuan PKH sedang 2 KK berasal dari program bantuan BPNT.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, Sentot Suproyohadi mengaku senang dengan langkah yang dilakukan oleh Kades Sekapuk beserta perangkatnya tersebut. Sebab hal itu turut membantu pemerintah agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.
Baca juga: Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan Modal Usaha untuk Warga Mojoanyar dan Bangsal
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga telah memiliki gagasan penempelan stiker di rumah keluarga penerima bantuan. Baik bantuan PKH, BPNT, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Gresik Sehat (KGS).
"Dinsos akan mulai di tahun 2020 mendatang," kata Sentot.