jatimnow.com - Masuki musim penghujan, 250 personil gabungan disiagakan termasuk kesiapan alat untuk mengatasi kemungkinan bencana yang terjadi di wilayah hukum Polres Blitar Kota.
"Bulan Desember ini terjadi pancaroba, perubahan musim. Terjadinya bencana alam maupun bencana non alam kemungkinan bisa terjadi," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela, Kamis (12/12/2019).
Ia menyebut, ke 250 personil gabungan yang disiagakan terdiri dari Polri, TNI, pemerintah daerah baik kota maupun Kabupaten Blitar, serta sejumlah relawan penanggulangan bencana.
Baca juga: Polisi Lakukan Ekshumasi Jasad Siswa MTs di Blitar, Korban Lemparan Kayu Berpaku
"Dalam kegiatan ini, kita melakukan pengecekan sampai sejauh mana kesiapan tiap instansi dan sinergi apabila terjadi bencana alam maupun non alam yang terjadi di wilayah kita," ungkapnya.
Selain mengecek kesiapan petugas, ketersediaan alat untuk menanggulangi bencana juga dicek. Beberapa potensi bencana yang paling diwaspadai ialah genangan air dan puting beliung.
"Musim hujan ini curah hujan cukup tinggi. Sehingga kemungkinan yang terjadi genangan air kemudian puting beliung biasanya menumbangkan pohon dan merusakkan atap rumah," tuturnya.
Baca juga: Pengurus Ponpes Penganiaya Siswa MTs hingga Meninggal di Blitar Diberhentikan
"Selain itu alat yang digunakan seperti perahu, gergaji dan alat manual lain seperti cangkul kita pastikan siap digunakan. Oleh karena itu Blitar Kota siap beraksi bila terjadi bencana," ujarnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Bakesbangpol) dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan bulan Desember menjadi masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan.
Hujan pada bulan Desember juga disertai dengan angin kencang. Masyarakat diminta untuk waspada dan melapor jika terjadi kemungkinan terjadi bencana.
Baca juga: 9 Orang Diperiksa atas Tewasnya Siswa MTS di Blitar usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru
Sedangkan bencana yang perlu diwaspadai di dalam Kota ialah genangan air, puting beliung dan potensi longsor.
"Kalau longsor mungkin di wilayah Gedog tapi tidak separah di Kabupaten (Blitar). Kalau alat kita koordinasi antar OPD ya," kata Hakim.