jatimnow.com - Beberapa hari ini saya banyak mendapati pasien dengan keluhan demam tinggi, pusing, nyeri kepala, mual, maupun badan terasa nyeri semua.
Hasil pemeriksaan laboratoriun nenunjukkan penurunan angka Trombosit yang cukup signifikan, suatu penanda gejala dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Di musim dengan cuaca extreme seperti ini, hujan bisa turun sewaktu-waktu, lalu disertai dengan cuaca panas yang terik dan menyengat. Iklim seperti itu sangat potensial dalam perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus Demem berdarah.
Baca juga: Caleg Gagal Pilih Konsul ke Pak Pur Lamongan, Ini Kata RSUD Ibnu Sina Gresik
Nyamuk ini merupakan nyamuk yang sangat agresif di suhu panas. Aktif di pagi dan sore hari, tepat saat anak-anak sedang belajar di sekolah maupun saat pulang istirahat di rumah. Angka penularan penyakit ini di negara tropis seperti Indonesia, cukup tinggi.
Baca juga: Dokter Perempuan asal Gresik Buka Konsultasi Gratis Bagi Pasien Covid-19 Isoman
Waspada penyakit DBD saat musim hujan tiba. Pada musim hujan biasanya warga lupa membersihkan tempat penampungan yang menjadi sumber genangan air di sekeliling rumah seperti kaleng bekas, botol dan tempurung kelapa.
Seminggu saja tidak dibersihkan, maka dalam satu wadah bisa menampung ratusan hingga ribuan jentik nyamuk.
Baca juga: Begini Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh Hadapi Wabah Virus Corona
Dampaknya, warga akan rawan terkena penyakit DBD. Maka itu, semua pihak wajib saling mengingatkan dan senantiasa menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.