jatimnow.com - Penyidik Polres Kediri akan merujuk Lasi (63), warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman, Lawang, Kabupaten Malang. Ia diduga depresi sehingga membunuh anak gadisnya sendiri.
Di RSJ Lawang itu, Lasi akan menjalani pemeriksaan terkait kondisi kejiwaannya. Sebab dari hasil pemeriksaan sementara, Lasi menderita stres berat dan sering kambuh. Hal itu dibuktikan dengan surat keterangan pemeriksaan kejiwaan dari Rumah Sakit Amelia di Kecamatan Pare.
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Gilang Akbar menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, Lasi mengaku lelah mengurusi Wulandari (18), anak ketiganya yang dibunuhnya tersebut. Sebab Wulandari mengalami gangguan mental sejak lahir.
Baca juga: 5 Fakta Baru Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri
Menurut Gilang, selama ini, gangguan mental dialami korban setelah kejang-kejang saat balita. Kondisi ini diperparah dengan suami Lasi yang juga mengalami stroke.
Baca juga: Seorang Ibu di Kediri Tega Membunuh Anak Gadisnya
"Pelaku diduga alami depresi setelah bertahun-tahun merawat korban dan suaminya," terang Gilang, Sabtu (28/12/2019).
Baca juga: Korban Pembunuhan Ibu Kandung di Kediri Dikenal sebagai Muadzin dan Guru Ngaji
Pembunuhan yang dilakukan Jumat (27/12/2019) petang itu diketahui oleh kakak korban. Lasi menggorok leher anaknya yang saat itu sedang tidur pulas bersamanya. Setelah menggorok anaknya, Lasi menutupi jenazah anaknya dengan selimut.
Kakak korban yang saat masuk ke kamar melihat korban tertutup selimut penuh darah sontak berteriak meminta tolong. Teriakan itu membuat warga sekitar mengepung Lasi dan mengamankannya untuk diserahkan ke polisi.
"Posisi pelaku tepat berada di samping jenazah. Kakak korban langsung berteriak minta tolong," tambah Gilang.
Baca juga: Ibu Pembunuh 2 Anak Kandung di Kediri Diamankan Polisi, Diduga Depresi
Tim Satreskrim Polres Kediri yang tiba di lokasi kejadian langsung mengamankan Lasi. Sedangkan jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkaran untuk dilakukan autopsi. Sejumlah barang bukti, mulai dari pisau dapur, baju korban disita.
"Kita akan menunggu hasil pemeriksaan di rumah sakit jiwa terlebih dahulu untuk proses selanjutnya," tegasnya.