jatimnow.com - Muhammad Balya (14), korban pembunuhan oleh ibu kandungnya dikenal sebagai muadzin dan guru ngaji di musala Lingkungan Melikan, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri
Meninggalnya siswa kelas 2 MTs di Kediri itu pun membuat warga sekitar sedih dan kehilangan.
"Korban ini baik sekali. Dia selalu menjadi muadzin di musala ini dan juga mengajari ngaji anak-anak di sore hari," kata Suparmanto, Ketua RT 1 RW 6, pada Selasa (3/9/2024).
Balya kini telah meninggal dunia bersama adiknya Binti (7), siswi kelas 1 SD. Suparmanto melihat langsung kondisi kedua jenazah korban yang sangat mengenaskan. Kepalanya berlumuran darah ditebas parang.
"Wajahnya sudah tidak berupa lagi, penuh dengan darah," jelas Suparmanto.
"Saya sempat salat Subuh terlebih dahulu. Kemudian saya masuk rumah, kedua korban sudah meninggal dunia. Sedangkan ibunya tidak ada di tempat," lanjutnya.
Baca juga:
5 Fakta Baru Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri
Ida Nuryati, merupakan ibu kandung Balya dan Binti, sekaligus terduga pelaku pembunuhan kakak adik tersebut. Perempuan berusia sekitar 41 tahun itu menebas kepala buah hatinya menggunakan parang saat keduanya tidur, sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat kejadian, Mohammad Zakariya (sebelumnya disebut Maman), ayah korban tengah tertidur. Dia baru tahu setelah merasakan adanya darah di tubuh kedua buah hatinya yang sudah tidak bernyawa.
Pria yang karib disapa Mamat sempat mengamankan terduga pelaku pembunuhan yang tak lain adalah istrinya, sebelum polisi datang. Selanjutnya, Mamat dan Ida dibawa ke Satreskrim Polres Kediri Kota untuk dimintai keterangan.
Baca juga:
Ibu Pembunuh 2 Anak Kandung di Kediri Diamankan Polisi, Diduga Depresi
Menurut warga, Ida mengalami gangguan jiwa. Bahkan, dia pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Terkait hal ini, Kasatreskrim Polres Kediri Kota Iptu M Fathur Rozikin mengaku, masih akan melakukan pendalaman.
“Kita akan dalami,” tegasnya.