jatimnow.com - Kapal layar motor (KLM) Plataran Phinisi Bali GT 32 yang mengangkut 9 penumpang rombongan wartawan dari Jakarta, terbalik di laut saat perjalanan menuju ke Pulau Bidadari, Labuan Bajo.
KLM Plataran Phinisi milik Plataran Resort Labuan Bajo itu diawaki 4 kru kapal serta 2 orang keluarga dari kru kapal.
"Iya benar, KLM Plataran Pinisi mengalami kecelakaan laut tunggal," kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Pol Johanes Bangun saat dihubungi jatimnow.com, Selasa (21/1/2020).
Baca juga: Gelombang Laut di Jember Tinggi, BPBD Ingatkan Pengunjung Pantai Berhati-hati
Dari informasi yang beredar di WhatsApp Group (WA) yang diterima, 9 penumpang KLM Plataran Pinisi itu diantaranya rombongan wartawan dari Jakarta.
Yakni, Dyka dari SCTV, Edo dari TVRI, Kristo dari Beritasatu, Desca dari Antara, Liza Ehem dari Liputan 6, Ombew agus dari Vivanews, serta Nita dari Biro Pers.
"Info sementara benar seperti itu (nama wartawan)," ujarnya.
KLM Plataran Pinisi membawa 15 orang (9 penumpang, 4 kru kapal dan 2 keluarga kru kapal) berangkat dari Pelabuhan Plataran hendak menuju ke Pulau Bidadari, Labuan Bajo.
Baca juga: WhatsApp Terakhir Warga Bangkalan Korban Kapal Terbalik di Jepang
Rombongan wartawan di KLM Plataran Phinisi Bali GT 32
Sekitar pukul 12.20 Wib, cuaca di perairan tersebut tidak bersahabat. KLM Plataran Pinisi terbalik setelah terkena angin kencang. Para penumpang dan kru selamat semua, dan sudah dievakuasi ke Hotel Pelataran.
"Tidak ada korban jiwa. Seluruh penumpang selamat, diselamatkan oleh kapal-kapal yang berada di sekitarnya," tandasnya.
Sementara itu, Redpel News Liputan6.com Andry Haryanto, membanarkan jika salah satu penumpang kapal tersebut adalah wartawan dari liputan6.com.
Baca juga: Keluarga Kru Kapal Tanker Terbalik di Jepang asal Bangkalan Minta Perusahaan Penuhi Hak
"Lisa memang benar wartawan liputan6.com yang biasa meliput di Istana," kata Andry.
Rombongan wartawan dari Jakarta itu memang sejak Senin kemarin sedang meliput kegiatan kunjungan Presiden Jokowi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Naik kapal dalam rangka kegiatan apa, saya belum paham. Apakah masih dalam rangkaian kegiatan atau bukan. Yang penting, kami bisa kontak dan sudah bisa video call. Kami bersyukur kondisinya baik-baik saja dan tidak terluka," terang Andry.