jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan klarifikasi soal viralnya video Ikas Choirul Iklani. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSU dr Soewandi Febria Rachmanita menjelaskan bahwa video tersebut tidak benar.
Febria Rachmanita pun menjelaskan beberapa fakta sebenarnya yang terjadi.
"Kami pihak RSU dr Soewandi sudah berusaha untuk klarifikasi kepada saudara Ikas Choirul Iklani dengan mengunjungi rumah yang bersangkutan di dua alamat yang kami peroleh, tetapi rumahnya dalam keadaan kosong. Kami ada fotonya juga bahwa kami berusaha klarifikasi ke rumah saudara Ikas," kata Febria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini, Kamis (5/3/2020).
Baca juga: RSU dr Soewandi Minta Postingan Pasien di Medsos Dihapus
Baca juga:
- Viral Pasien BPJS di RS Milik Pemkot Surabaya Mengaku Dibentak-bentak
- Komisi D Respon Viral Pasien BPJS di RS Soewandi Mengaku Dibentak
Febria juga memastikan bahwa RSU dr Soewandi sudah berusaha menghubungi Ikas melalui tiga nomor telepon yang diperoleh pihak rumah sakit. Namun nomor tersebut tidak dapat dihubungi.
Baca juga: Video: Video Pasien BPJS RS Soewandi Viral
"Nomornya tidak aktif," tegasnya.
Menurutnya, pelayanan di IGD RSU dr Soewandi dilakukan berdasarkan tingkat kegawatan, bukan berdasarkan nomor antrean. Ia juga menjelaskan data yang terekam di sistem rumah sakit, pasien datang ke IGD pukul 14.40 Wib dan dilakukan pemeriksaan pada pukul 14.41 Wib.
"Nah, dari hasil pemeriksaan IT tidak ditemukan kondisi kegawatdaruratan. Kemudian pasien diminta untuk menunggu," terangnya.
Baca juga: Komisi D Respon Viral Pasien BPJS di RS Soewandi Mengaku Dibentak
Pada saat bersamaan, terdapat 7 pasien gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera dalam rangka upaya penyelamatan nyawa pasien. Setelah itu, pasien dipanggil sebanyak 5 kali tetapi pasien sudah tidak berada di tempat.
"Jadi sebenarnya sudah kami panggil lima kali dan ternyata pasien tidak di tempat," pungkasnya.