jatimnow.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Said Aqil Siradj mempersilahkan kader NU maju sebagai bakal calon wakil wali kota (bacawawali) mendampingi Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin.
"Kalau ada silahkan. Saya nggak berhak ngomong rinci politik karena NU bukan partai politik, kalau PKB, lah itu," ujar KH Said Aqil Siradj saat silaturrahmi di kediaman Machfud Arifin di Surabaya, Jumat (6/3/2020).
Sekedar diketahui, Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin hingga hari ini belum menentukan siapakah pendampingnya untuk mengikuti tahapan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Koalisi PKB, PAN, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PPP dan Partai NasDem yang mengusung Machfud Arifin juga diperbolehkan mengusulkan bacawawali. Namun belum ada yang dipilih.
Meski begitu, salah satu pengurus DPP Partai NasDem Effendy Choirie mengusulkan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya Muhibbin Zuhri menjadi pendamping Machfud Arifin di Pilwali Surabaya 2020.
Sementara itu, Machfud Arifin menyatakan masih belum memilih siapa bacawawali yang akan mendampinginya. Namun ketika banyak usulan calon wakilnya, Machfud menilai semakin bagus.
"Makin banyak yang dicalonkan semakin bagus, sehingga nantinya saya mencari calon wakil wali kota yang terbaik dari yang baik," tuturnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Setelah bersilaturrahmi dan makan siang bersama Machfud Arifin, KH Said Aqil Siradj menghadiri Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang digelar PCNU Kota Surabaya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Dalam acara tersebut, KH Said memperkenalkan Machfud Arifin sebagai sahabatnya dan juga NU kultural.
"Ini NU lama atau stok lama tapi baru," kata KH Said.
Ketua PCNU Kota Surabaya Muhibbin Zuhri yang namanya disebut berpeluang menjadi pendamping Machfud, mengaku lebih konsen mengurus NU.
"Oh nggak lah, saya ketua NU. Nanti gimana kata orang kalau saya mencalonkan jabatan politk. Saya dan teman-teman susah-susah membangun, nanti dianggap orang menjadi ketua NU sebagai batu loncatan ke politik," ujar Muhibbin.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Bukannya nggak mau. Kita ada pembagian kerja, ada tugas dan pembagian peran. Saya kira banyak tokoh NU yang memiliki kompetensi. Saya konsen di NU saja," tegasnya.
Muhibbin mendoakan semoga mantan Kapolda Jatim yang dikenal supel dan mudah bergaul dengan masyarakat, kiai, ulama dan tokoh agama itu menjadi Wali Kota Surabaya.
"InsyaAllah diberi kemudahan," harapnya.