jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo membangun 5 pos pantau di lokasi longsor yang berada di Dusun Tugunongko, Desa Tugurejo.
"Kami dirikan 5 pos pantau untuk memantau pergerakan material longsor maupun material di bukit yang belum longsor," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Setyo Budiono, Senin (9/3/2020).
Baca juga: Enam Keluarga di Tugurejo Ponorogo Mengungsi Akibat Longsor
Baca juga: Potensi Longsor Susulan di Ngebel Ponorogo, 1 Rumah Diimbau Mengungsi
Dijelaskannya, karakteristik gerakan longsor di Dusun Tugunongko cenderung lamban, namun terus bergerak saat turun hujan.
Sementara, curah hujan sepekan ke depan diprediksi masih cukup tinggi di wilayah Slahung berdasar prediksi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Intensitas hujan masih cukup tinggi. Karena itu perlu terus diamati perkembangannya," ujarnya.
Baca juga: Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo
Saat ini, kondisi bukit yang berjarak seratus meter dari pemukiman warga itu dianggap berbahaya karena kontur tanahnya masih labil. Pihak BPBD juga menemukan ada dua sumber air baru di seputar lokasi longsoran.
"Jadi memang sebelumnya ada sumber air. Sekarang muncul dua sumber baru," kata dia.
Baca juga: Potensi Longsor Tinggi, PVMBG dan BPBD Ponorogo Pasang LEWS
Untuk pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Ponorogo melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang pengungsi.
Kadinkes, drg Rahayu Kusdarini menjelaskan pemeriksaan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyakit yang muncul karena bencana.
"Alhamdulillah tidak ada yang sakit. Semua sehat dan akan terus kami pantau," katanya.