jatimnow.com - Rencana renovasi Masjid Baiturrohman di Dusun Setono, Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo bakal diawasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ponorogo Agus Sugiarto mengatakan bahwa ia dan timnya sudah berkomunikasi dengan pengurus masjid bersejarah tersebut. Hasilnya, pengurus memastikan, renovasi hanya akan dilakukan dengan meninggikan tembok dinding.
"Hanya akan meninggikan dinding dengan catatan tidak mengubah bentuk keseluruhan maupun struktur," terang Agus, Rabu (11/3/2020).
Baca juga: Masjid Jami' Nurul Huda, Jejak Penyebaran Islam di Bojonegoro
Meski begitu, Agus menyatakan bahwa Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ponorogo akan mengawal proses pemugaran masjid itu mulai dari awal hingga selesai.
Baca juga: Rencana Renovasi Masjid Bersejarah di Ponorogo Jadi Perdebatan Netizen
Baca juga: Masjid Agung Kota Mojokerto Berusia 143 Tahun Selesai Direnovasi
"Akan kami kawal, karena masjid itu adalah masjid bersejarah bagi warga Ponorogo," jelasnya.
Selain itu, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga juga akan berkonsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. Itu dilakukan agar pemugaran yang dilakukan tetap mempertahankan unsur pelestarian sejarah dan estetika aslinya.
"Masjid ini sedang kami usulkan sebagai situs cagar budaya agar mendapat perlindungan," tegasnya.
Baca juga: Rencana Renovasi Masjid Bersejarah di Ponorogo Jadi Perdebatan Netizen
Disbudpora turun ke bawah setelah mendengar bila renovasi Masjid Baiturrohman Setono tersebut menjadi perdebatan netizen di media sosial (medsos). Perdebatan terpantau di grup WhatsApp Karang Taruna Ponorogo hingga Ponorogo Community.
Masjid bersejarah itu melahirnya tokoh-tokoh islam berpengaruh, salah satunya Kiai Ageng Muhammad Besari, pendiri masjid itu. Kiai Ageng merupakan tokoh penyebar ajaran Islam di Ponorogo yang tercatat pernah belajar di masjid tersebut.