jatimnow.com - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. Empat orang juga tercatat dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP) Virus Corona (Covid-19).
"Itu data dari awal Maret lalu sampai saat ini. satu PDP dan empat ODP," kata Wakil Ketua Tim Gerak Cepat Penanggulangan Penyakit Infeksi Emergin RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Abraham Reza Kautsar, Selasa (17/3/2020).
Reza menyebut, empat ODP itu sudah pulang dari RSUD dr Harjono Ponorogo dan saat ini dalam pemantauan Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo selama 14 hari.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Jika sudah lepas dari rumah sakit bukan tanggungjawab kami. Yang memantau adalah dinkes," ungkap Reza.
Sedangkan satu PDP yang saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD dr Harjono Ponorogo tidak bisa dijenguk siapapun kecuali tim medis yang ditunjuk. Satu PDP itu diisolasi setelah pulang dari umrah. Sebab sampai di Ponorogo, pasien itu mengeluh sesak nafas.
"Sesuai SOP-nya begitu. Jika batuk, pilek, demam dan sesak nafas, kami periksa intensif. Dalam perjalannya, tentu pemeriksaan dilakukan berkala," jelasnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Nah, gejala itu belum tentu Covid-19. Karena bisa jadi pneumonia atau ada riwayat sakit jantung," tambahnya.
Sementara untuk tes Virus Corona, Reza menegaskan bahwa RSUD dr Harjono belum bisa melayani. Sebab belum ada alat maupun tenaga medis yang terlatih.
Sedangkan dari data Dinas Kesehatan Ponorogo mencatat ada sekitar 338 orang dalam resiko. Angka tersebut didapat dari banyaknya warga yang pulang ke Bumi Reog, termasuk dari luar negeri.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Ponorogo ini kan lumbung TKI. Ini mendekati ramadan dan lebaran, sehingga banyak yang pulang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, drg Rahayu Kusdarini.
Dia berharap masyarakat dapat mematuhi kebijakan yang telah diambil pemkab melalui rapat koordinasi lintas sektor.
"Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran Korona masuk ke Ponorogo. Ini perlu partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat," tandasnya.