jatimnow.com - Jembatan penghubung antar lingkungan imbas tebing longsor yang terjadi Desa Dayakan, Kecamatan Badegan mulai dibangun.
Tebing longsor itu sendiri mengakibatkan jembatan penghubung antar lingkungan rusak dan membuat 60 warga terisolir.
Baca juga:
Baca juga: Tebing di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro Longsor, Rumah Warga Terancam Amblas
- Tebing di Dayakan Ponorogo Longsor, 95 Warga Mengungsi
- Tebing Longsor di Dayakan Ponorogo Juga Akibatkan 60 Warga Terisolir
"Langkah awal membuat jembatan darurat dari besi. Tapi jembatan darurat itu hanya bisa dilewati sepeda motor," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Senin (23/3/2020).
Ia menjelaskan, jembatan itu dibuat agar bisa dilewati dan lalu lintas untuk logistik lancar. Dan direncanakan pada jangka menengah akan diusulkan dilakukan rehabilitasi jembatan yang permanen.
Baca juga: Longsor Terjadi di Tosari Pasuruan, Sebagian Rumah Warga Tertimbun
"Yang lebih kuat disesuaikan dengan budget. Tapi itu jangka menengah," terangnya.
"Bersyukurnya tidak ada korban. Kecepatan dan kesiapsiagaan desa untuk mengantisipasi sehingga warga dapat diungsikan," imbuhnya.
Bupati Ipong meminta warga yang mengungsi di balai desa untuk menunggu sampai situasi aman. Untuk suplai makanan, bahan kesehatan, air akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
Baca juga: Tebing Longsor di Pacet Mojokerto, Tiga Rumah Rusak
"Kepada warga untuk bersabar karena semua ini cobaan. Tetap sigap dan tabah. Setelah ada cobaan ada rahmat dan anugerah," pungkasnya.
Tebing longsor itu mengakibatkan 95 warga dari 29 Kepala Keluarga (KK) mengungsi dan 19 KK atau 60 jiwa terisolir yang berasal dari RT 6 atau lingkungan Ogal-Agil.