jatimnow.com - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya akan menggunakan robot untuk membantu tenaga kesehatan dalam perawatan atau penyembuhan pasien isolasi yang terjangkit Virus Corona atau Covid-19.
Robot ini merupakan rancangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkerjasama dengan Unair dengan total biaya Rp 400 juta per unitnya.
Anggota Tim Riset Robotic Universitas Airlangga dan ITS service high inveksius Unair, dr Niko Ashari Hidayat mengatakan bahwa robot itu nantinya akan berfungsi untuk mengantarkan makanan, obat, pakaian dan barang-barang lain ke ruangan pasien Covid-19.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Selain itu, robot ini nantinya juga bisa mengukur temperatur suhu pasien. Robot ini dioperasikan melalui remote dan layar display untuk mengetahui arah robot berjalan," kata Niko, Rabu (1/4/2020).
Niko menambahkan, penggunaan robot ini juga berguna untuk mengurangi kontak langsung dengan pasien sehingga meminimalisir tertularnya tenaga medis terhadap virus tersebut.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Ke depan robot ini akan dikembangkan agar bisa dikendalikan lewat handphone. Dalam satu-dua minggu ini kita akan launching. Ruangannya sudah disiapkan. Tadi sudah ditunjukkan oleh tim ITS, robot sudah bisa berjalan di dalam lorong dan membawa bawaan. Dan bisa balik dan bisa mengirimkan makanan, obat dan lain-lain ke dalam ruangan infeksi. Tinggal lepas landas," jelas Niko.
Saat ini, tim pengembang robot ini mengaku, masih akan menyiapkan satu robot dulu untuk permulaan selagi menyiapkan ruangan yang ada.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
Sementara itu, Direktur RS Unair Prof. Nasronudin menyebut, pengembangan robot oleh Tim Unair dan ITS diharapkan dapat membantu meringankan beban nakes yang merawat pasien Covid-19.
"Kami sedang berjuang bekerja keras. Tujuannya untuk membantu nakes, memperkecil potensi paparan dan memperluas jangkauan. Kalau dinamakan apa, saya usul namanya robot pro nakes, karena untuk tenaga kesehatan," ujarnya.