jatimnow.com - Video pembagian sembako khusus untuk para driver ojek online (ojol) di depan Galaxy Mall Surabaya diposting salah satu netizen melalui Facebook dan Twitter. Namun postingan itu malah menyebut bahwa video tersebut adalah aksi penghadangan.
Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny Prihatin mengatakan, postingan netizen itu tanpa melalui klarifikasi terlebih dahulu. Ia memastikan bahwa video itu adalah pembagian sembako dari sekelompok orang untuk para driver ojol di depan Galaxy Mall pada Jumat (10/4/2020) pagi.
"Sekelompok orang yang biasa melakukan senam pagi di depan Galaxy Mall itu melakukan aksi bagi-bagi sembako bagi driver ojek online yang biasa mangkal di depan mal tersebut," ujar Enny, Senin (13/4/2020).
Baca juga: Viral, Pria Diduga Anggota PPS Desa Gunelap Bangkalan Bakar C Plano Uji Coba
Menurutnya, setelah melihat pembagian sembako, sebagian besar driver ojol yang melintas di depan mal akhirnya berhenti dan ikut mengantre.
"Antreannya sangat panjang. Sehingga kami turun tangan untuk menertibkan driver ojol yang bergerombol. Kami hanya ini menerapkan physical distancing," tegasnya.
Baca juga: 2 Wanita Bangkalan Naik Pikap dan Bikin Konten di Jembatan Suramadu
Video itu beredar di media sosial Facebook berisi narasi peristiwa penghadangan truk oleh para driver ojol.
Enny menegaskan, para driver ojol yang ada di daerah itu, justru berperilaku tertib dengan mengantre dengan baik. Pihaknya mendatangi lokasi untuk melakukan antisipasi agar para driver ojol tidak berkerumum. Apalagi sebagian besar driver ojol yang mengantre tidak memakai masker.
"Jadi tidak ada yang namanya hadang menghadang. Kalau ramai di media sosial karena ada hadang menghadang, bisa jadi yang mengunggah ke medsos itu hanya mengetahui pas bubaran aksi. Sehingga mereka terkesan menghadang truk. Padahal tidak begitu kejadiannya. Semua antre dengan tertib," tegasnya.
Baca juga: Viral, Pasangan Selingkuh Digerebek di Taman Paseban Bangkalan
Antrean yang terjadi itu, lanjut Enny hanya dipicu tidak adanya koordinasi panitia dengan kepolisian.
"Kami tidak ingin ada kerumunan massa di tengah kondisi seperti ini. Seandainya ada koordinasi, kita bisa bantu atur dengan baik. Kami berharap, kalaupun ada niat baik para pemilik rezeki, agar untuk melakukannya dengan berkoordinasi dengan kami. Apalagi yang berpotensi mengumpulkan massa," tandasnya.