jatimnow.com - Tiga santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan dievakuasi.
Dari ketiga santri perempuan itu, dua santriwati dibawa ke Balai Desa Cekok sedangkan satu lainnya yang berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim) dibawa ke Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.
"Ada santri kami evakuasi paksa karena sesuai dengan intruksi Bupati (Ipong) semua yang dari Temboro harus diisolasi di balai desa atau kelurahan," kata Lurah Kertosari, Muhammad Mudhofir, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Ia memaparkan, santri perempuan asal Kaltim itu berusia 19 tahun itu diketahui akan pulang kembali ke daerahnya tetapi kehabisan tiket.
"Akhirnya santriwati itu ikut pulang ke Ponorogo bersama 2 temannya di Desa Cekok," ujarnya.
Namun oleh warga Desa Cekok, kedua temannya dievakuasi ke balai desa sedangkan satu santriwati ini diminta keluar dari Cekok, dan ke rumah saudaranya.
"Rumah saudaranya itu di Perumahan Pesona Kertosari. Karena itu kami evakuasi tadi malam dan dibawa ke Kelurahan Kertosari," tegasnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Dijelaskannya, evakuasi dilakukan karena sesuai dengan instruksi dari Bupati Ipong yang menyebut siapa saja yang datang dari Temboro harus diisolasi di kantor desa atau kelurahan di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Secara umum, kondisi santriwati yang dievakuasi sehat dan tidak ada keluhan.
"Suhunya normal 36," ujar dia.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
Pihak kelurahan sendiri telah melakukan rapid test namun hasilnya belum diketahui.
"Hasil rapid test belum keluar. Untuk sementara santri ini masih kami isolasi di balai kelurahan," pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Ipong Muchlissoni meminta tracing bagi santri dari Ponorogo yang pulang dari Temboro.