jatimnow.com - Sebuah bus dengan nomor polisi B 7636 WDA yang berangkat dari Jakarta dihentikan petugas gabungan saat melaju di Exit Tol Gunungsari, Surabaya, sekitar pukul 05.30 Wib, Senin (4/5/2020). Setelah dicek, ditemukan lima Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kapolsek Wiyung Kompol M Rasyad menyebut, bus itu disetop saat ia dan petugas gabungan melakukan check point pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Check point dipimpin Kompol Rasyad itu melibatkan personel dari Polda Jatim, Polsek Wiyung, Polrestabes Surabaya, Brimob, TNI, Satpol PP, Linmas, Dishub dan Disnaker Surabaya.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Dalam bus itu kami temukan lima orang PMI yang baru pulang dari Hongkong satu orang, Taiwan dua orang dan Brunei Darussalam dua orang dengan tujuan pulang ke kampung halamannya masing-masing," terang Rasyad.
Rasyad merinci, lima PMI atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Yang pulang dari Hongkong adalah seorang perempuan 35 tahun asal Widang, Tubang.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Lalu PMI yang pulang dari Brunei Darussalam yaitu perempuan 49 tahun asal Banyuwangi dan laki-laki 54 tahun asal Tulungagung. Kemudian PMI yang pulang dari Taiwan yaitu laki-laki berumur 20 tahun asal Bangkalan Madura dan laki-laki 40 tahun, juga asal Bangkalan.
"Kami amankan mereka di dalam bus sampai petugas dinas kesehatan datang untuk melakukan pengecekan kesehatan. Kami juga melakukan pengecekan dokumen dan data pribadi," beber Rasyad.
Setelah petugas Dinas Kesehatan Kota Surabaya tiba di lokasi dan melakukan cek kesehatan, kelima PMI itu kemudian dibawa ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya untuk tahapan pengecekan selanjutnya.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Awalnya kami koordinasi dengan Gugus Tugas Surabaya. Karena PMI ini berasal dari beberapa daerah di Jatim dan tidak ada yang dari Surabaya, maka diarahkan ke Gugus Tugas Provinsi Jatim," tambahnya.
"Untuk hasil pengecekan selanjutnya, itu kewenangan Gugus Tugas Provinsi Jatim," tandas Rasyad.