jatimnow.com - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 2020 akan ditunda akibat Pandemi Virus Corona (Covid-19).
PDI Perjuangan (PDIP) belum juga menentukan nama bakal calon wali kota (cawali) dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya. Dan PDIP belum bersikap.
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan belum ada sikap terkait pilwali.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Tidak ada," jawab Awi-sapaan Adi Sutarwijono saat dihubungi jatimnow.com, Jumat (22/5/2020).
Mengapa DPP PDIP masih belum mengumumkan calon yang diusung dalam Pilwali Surabaya? Awi menegaskan jika itu domain dan kewenangan DPP. Meski begitu pihaknya yakin bahwa DPP PDIP punya pertimbangan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Awi juga memastikan bahwa mesin organisasi PDIP terus bergerak dalam situasi apa pun, meski DPP belum mengumumkan nama calon untuk maju Pilwali Surabaya.
"Saat ini, dalam situasi pendemi Covid-19 ini, kami stop membicarakan urusan pilkada. Berganti dicurahkan dalam gotong-royong dengan rakyat untuk mengatasi pendemi ini," jelas Awi yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya ini.
Jika nantinya DPP PDIP mengusung Cawali Surabaya dari nonkader, apakah kader PDIP di Surabaya akan bisa menerima dan memenangkan? Awi menegaskan tetap mengikuti keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah sampaikan berulang kali, soal rekom adalah domain DPP PDI Perjuangan. Kami tegak lurus pada keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri," tegasnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Ketika diputuskan nonkader, apakah di kader PDIP bawah akan tetap solid? Awi enggan berandai-andai.
Dan apabila dipilih nonkader, bagaimana menghadapi resistensi di arus bawah, jika ada penolakan? Awi pun mengatakan jika itu hanya pengandaian.
Lalu seperti apakah peran dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai kader dalam ikut penentuan calon Wali Kota Surabaya? Awi mengaku tidak tahu.
"Saya tidak tahu itu. Bu Risma menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan," ungkap Awi.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Mantan jurnalis ini juga enggan berandai-andai soal isu PDIP memilih duet kepemimpinan Surabaya harus dari birokrat dan politisi.
"Namanya juga isu, bisa macam-macam. Sekali lagi, saya tidak mau berandai-andai," tambahnya.
Kemudian apakah PDIP optimis memenangkan Pilwali Surabaya mendatang? Bagaimana strateginya?
"Kami optimis PDI Perjuangan akan memenangkan Pilkada Surabaya. Hanya sekarang bukan saat yang tepat untuk bicara itu. Sesuai instruksi DPP PDI Perjuangan, perhatian dan energi kami tercurah untuk menangani pendemi Covid-19. Saat ini kami stop bicara urusan pilkada dan kekuasaan," tandasnya.