jatimnow.com - Sebanyak 18 peserta terdiri dari lima pengawas dan 13 kelapa sekolah (kepsek) SMA di Ponorogo kini menjalani isolasi mandiri secara ketat.
Diketahui, sebelumnya kedelapan belas orang itu datang dalam acara pelantikan di Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim pada 20 Mei lalu.
Kasi SMA/SMK Cabag Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jatim Wilayah Ponorogo, Eko Budi Santoso mengatakan pihaknya telah mengelar rapid test bagi kedelapan belas orang tersebut.
Baca juga: Bank Jatim Terima Penghargaan Jatim Bangkit Awards, Supporting Pemulihan Dampak Pandemi
"Sudah kami rapid semua 18 orang dan hasilnya non reaktif semua," kata Eko Budi Santoso, Kamis (4/6/2020).
Meski hasil tes non reaktif, pihaknya meminta kepada 18 peserta yang berangkat ke Surabaya untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.
Baca juga: Kontribusi Petrokimia Gresik Mendukung Jatim Bangkit Mendapat Apresiasi
"Mereka kami minta isolasi mandiri," ujarnya.
Acara pelantikan itu menjadi gaduh karena dikabarkan para peserta terpapar Virus Covid-19. Bahkan satu orang dari Mojokerto meninggal dunia dan telah dimakamkan di Jombang.
Baca juga: Kisah Pemasar Asuransi Syariah Memaknai Profesinya
Eko melanjutkan, nantinya setelah menjalani isolasi mandiri, 18 peserta itu akan kembali menggelar rapid test yang kedua.
"Setelah 14 hari akan dilaksanakan rapid test lagi untuk memastikan kondisi mereka," tandasnya.