jatimnow.com - Pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya bersilaturahmi ke Machfud Arifin. Mereka berharap Wali Kota Surabaya terpilih nanti tidak meninggalkannya dan dapat bersinergi dengan muslimat memperdayakan pendidikan, kesehatan, perekonomian warga.
"Alhamdulillah pada sore hari ini saya bisa kedatangan dari Muslimat Surabaya untuk bisa menyatakan suatu sikap mendukung saya. Tentunya saya mengucapkan terima kasih dan ini menjadi suatu kekuatan besar buat kami dalam menghadapi kontestasi pilwali ini," ujar Machfud Arifin di kediamannya di Surabaya, Sabtu (6/6/2020).
"Muslimat ini punya jaringan sampai di tingkat RW, RT. Mudah-mudahan lebih menyemangati saya lagi," tambahnya
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Calon Wali Kota Surabaya yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar ini mengatakan, dari pertemuan dengan pengurus Muslimat NU Surabaya itu juga membicarakan banyak hal terkait pendidikan, kesehatan hingga perekonomian warga muslimat yang banyak bergerak di bidang UMKM (usaha mikro kecil menengah).
"Banyak hal yang disampaikan. Tapi ada beberapa yang penting nanti misalnya menang jangan lupakan kami para muslimat," ujarnya.
Machfud Arifin menegaskan, ketika dirinya terpilih tidak akan melupakan muslimat.
"Saya sudah bilang, saya tidak ingin melupakan ibu para muslimat yang ada di Surabaya. Tidak hanya sekedar dijadikan lengkuas maupun daun salam," jelasnya.
"Tapi sama-sama seiring sejalan membangun Surabaya untuk bisa lebih maju lagi," tambah mantan Kapolda Jatim ini.
Arek asli Ketintang, Surabaya ini berharap, ketika dirinya menjadi wali kota Surabaya, dapat bekerjasama dengan semua elemen termasuk dengan Muslimat NU.
"Tadi sudah saya sampaikan untuk sama-sama bisa memberikan kontribusi. Kita tetap mengajak bersama muslimat untuk bisa memberikan kontribusi, termasuk kegiatan UMKM," jelas Machfud Arifin.
Sementara Lita Machfud Arifin yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menceritakan pengalamannya saat menjadi Ketua Bhayangkari Polda Jatim yang menggerakan UMKM dari para istri anggota Polri hingga menjadi pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Istri Machfud Arifin ini menegaskan, nantinya tidak hanya sekedar memberikan pelatihan saja. Tapi juga memfasilitasi para UMKM untuk menghasilkan produk-produk hingga membantu memasarkannya.
"UMKM harus dibina, dibantu misalnya desainnya, memudahkan untuk mendapatkan bahan-bahannya," ujar Lita.
Bila menjadi istri wali kota mendampingi Machfud Arifin, Lita juga berharap ada koperasi untuk UMKM, sehingga memudahkan anggotanya untuk memenuhi kebutuhannya termasuk desain produknya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Para UMKM juga harus diberi tempat. Keinginan Pak Machfud akan ingin merevitalisasi pasar. Saya bilang seperti di luar negeri seperti di Sydney bahwa di bawah ada pasar ikan, pasar sayur. Di atasnya makanan dan minumannya produk UKM, bikin kafe-kafe anak muda. Di atasnya lagi butik-butik UKM yang sudah bagus-bagsu dan terbina," tambah Lita.
"Pak Machfud pingin merevitalisasi pasar, saya punya juga konsep bahwa di situ harus dimasukkan butik-butik yang produk-produk ibu-ibu UMKM," sambungnya.
Pertemuan dengan Muslimat NU juga dihadiri Ketua Tim Pemenangan Machfud Arifin Miratul Mukminin atau Gus Amik, anggota DPRD Kota Surabaya Imam Syafii dan pengurus DPW PPP Jawa Timur Didik Norman.
Ketua Muslimat NU Surabaya Lilik Fadilah menilai visi misi dari Machfud Arifin dan istrinya, sangat cocok sekali untuk masyarakat Surabaya.
"Kalau melihat visi misi bapak sangat cocok sekali dengan masyarakat Surabaya. Kita muslimat kan banyak program di bidang pendidikan, bidang keagamaan bidang kesehatan bidang sosial ekonomi," jelas Lilik.
"Dari pembicaraan dengan Pak Machfud tadi, akan ada peningkatan di bidang pendidikan, di bidang keagamaan akan diperbaiki, juga ada bidang kesehatan. Dari program-program itu semua sangat sesuai dengan program muslimat," tambahnya.
Ia menceritakan, pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya sebelumnya, warga Muslimat hanya dilibatkan di awal. Tapi ketika sudah menjabat, mereka mengaku dilupakan dan tidak bisa bersinergi mensukseskan program pemerintah maupun muslimat.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Kan muslimat tidak dilibatkan. Jangan hanya dari awalnya saja dilibatkan. Untuk program selanjutnya yang ada di masyarakat kita tidak terlihat sama sekali. Program muslimat yang kita miliki itu yang kita lakukan sesuai hasil konferensi tidak bisa berseiring," terangnya.
Lilik juga berharap, wali kota Surabaya ke depan harus bisa berkolaborasi.
"Ke depan wali kota harus berkolaborasi, sehingga ada keserasian membangun Surabaya ini," tuturnya.
Dia berjanji akan mengajak warga muslimat untuk memenangkan Machfud Arifin di Pilwali Surabaya. Rencananya Pilwali Surabaya akan digelar pada 9 Desember 2020.
"InsyaAllah kita akan bergerak memenangkan Pak Machfud Arifin, karena program-programnya jelas yang harus kita serasikan dengan program Muslimat NU," tambahnya.
Dia menegaskan bahwa organisasi Muslimat NU bukan organisasi politik praktis. Dukungannya itu sesuai pribadi masing-masing warga Muslimat NU.
"Muslimat bukan politik praktis. Muslimat punya etika mana organsiasi mana secara pribadi. Kita selaku pribadi dan teman-teman yang hadir ini secara pribadi akan membantu bergerak memenangkan Pak Machfud Arifin," jelasnya.